CATATAN DARI
HARAMAIN
SEBUAH REFLEKSI DARI PERJALANAN UMRAH
PEGAWAI SDIA 17 (BINTARO) DAN SDIA 09 (KEMANG PRATAMA)
Bandara
Soeta, 7 Januari 2014 (pukul 22.30 WIB)
Alhamdulillah,
pesawat Etihad Airways pun landing
dengan mulus, dan rombongan umrah pegawai dari SDIA 17 - Bintaro dan SDIA 09 -
Kemang Pratama, tiba di tanah air. Walaupun sempat tertunda seminggu, kegiatan
ibadah umrah yang seharusnya terjadwal dari tanggal 23–31 Desember 2013, namun
berkat izin-Nya, baru berangkat tanggal 29 Desember 2013 sampai dengan 7
Januari 2014
Hampir
semua jamaah menyatakan, bahwa ibadah yang hanya 10 hari nampaknya belum cukup.
Rasanya ingin tinggal lebih lama di Haramain (Makkah dan Madinah) dan
bermanja-manja menjadi tamu Allah dan tamu Rasulullah, ingin berlama-lama
menikmati jamuan-Nya dan keramahan penduduk kedua kota Haram tersebut. Bagaimana kita tidak
merasa betah, menurut seloroh teman, bila hari-hari yang kita lakukan hanya
ibadah, makan, dan tidur (tentu
saja dengan hiburan berupa window-shoping / belanja).
Jiwa ini rasanya teduh dan damai karena bersih dari
permasalahan duniawi. Untuk sementara terlupakanlah rutinitas pekerjaan. Tak lagi sibuk dengan segala polemik dan masalah
yang selama ini menjejali kehidupan kita. Telinga kita pun bersih dari
polusi berita / hiruk pikuk politik di tanah air. Terbebaslah kita dari
acara gosip
dan tayangan sampah dari TV yang saban hari membordir kita.
Jiwa dan pikiran pun terasa lebih jernih dan bertambah
dekat kepada-Nya. Betapa kita ingin selamanya larut dalam rangkaian ibadah di
seputar Baitullah tersebut. Kita layaknya sebutir debu di antara alam semesta
yang senantiasa beredar dan thawaf dengan isiqomah. Betapa syahdunya dapat melepas
rindu kepada Sang
Khaliq. Menyatu di antara dengungan mistis dari jamaah yang mengagungkan
asma-Nya,
ratapan tangis di Multazam,
kepasrahan hamba kepada Sang Pencipta, rintihan taubat yang mengiris, ketakjuban atas kebesaran dan
keagungan ciptaan-Nya. Selain itu, makin menguatlah perasaan tawadhu kita terhadap
ajaran dan tauladan dari kakek-kakek kita Nabiyullah Ibrahim AS, dan Baginda
SAW.
Alasan inilah
yang mendorong kami bertekad untuk
dapat melaksanakn ibadah umrah,
yaitu karena
ingin melaksanakan
perintah-Nya dengan memenuhi panggilan-Nya. Jerih payah dalam menabung selama beberapa tahun dan
penantian panjang pun terbayar sudah. Selain tentu saja, kami punya target yaitu
adanya peningkatan
kualitas personal pegawai, khususnya dari segi keagaamaan / ketaqwaan.
Sebagai bonus, tentu saja ibadah umrah ini juga mempunyai nilai
lebih dari sekedar plesiran atau wisata semata. Ada beberapa hal yang
membuat kita senantiasa ingin kembali ke dua kota Haram tersebut.
Ø
Aspek
sejarah :
Dengan
mengunjungi tempat-tempat bersejarah di sekitar Makkah dan Madinah, kita jadi
lebih dekat dan mengenal para pejuang-pejuang Islam. Kita lebih dapat merasakan
betapa berat perjuangan mereka dalam menegakkan risalah agama di tengah-tengah
gurun yang sangat tandus dan berbukit-bukit.
Ø
Aspek
sosiologi :
Di sela-sela
rangkaian ibadah yang kita lakukan, kita menyempatkan diri untuk bertegur sapa
dan bersilaturahim dengan saudara-saudara dari berbagai belahan dunia. Dari
sekedar obrolan mereka kita dapat mengetahui kondisi saudara kita yang
memprihatinkan. Betapa masalah politik yang mencekam masih menimpa saudara kita
di Mesir, Suriah, Palestine.
Ø
Aspek
kuliner dan wisata :
Tentu
saja salah satu hiburan di sela-sela pelaksanaan ritual ibadah umrah adalah
kita dapat mencicipi berbagai kuliner khas Timur Tengah yang banyak terdapat di
sepanjang jalan dari hotel menuju Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
Selain mencoba makanan, para
jamaah dapat memanjakan libido shopping-nya (lempar jumroh riyal) dengan
berbelanja untuk oleh-oleh keluarga di tanah air.
Walaupun
belum mampu untuk melaksanakan
ibadah haji, tapi ibadah umrah ini rasanya cukup untuk memenuhi
dahaga kerinduan kepada-Nya. Semoga rekan-rekan yang sudah menancapkan niat
untuk beribadah umrah pada putaran berikutnya pada tahun depan, dapat dikuatkan
niatnya dan dimudahkan ikhtiarnya. Sehingga semua target peningkatan keimanan
dan ketaqwaan para pegawai berimbas pada peningkatan kualitas kinerjanya.
Wallahu a’lam bishawab!
Jamaah umrah dari Albin dan Alkem tengah berpose di
depan Masjidil Haram.
Jamaah dari Mesir yang sangat bersemangat menceritakan
tentang
dukungan mereka terhadap Presiden Mursi ( Four for Mursi,
Two for Sisi, hehehee….)
Wassalam...!