ANAK INDIGO (2)
Anak indigo atau anak
nila (bahasa Inggris: Indigo children) adalah istilah yang
digunakan untuk mendeskripsikan anak yang diyakini memiliki kemampuan atau
sifat yang spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural. Konsep ini
merupakan ilmu semu yang didasarkan dari gagasan Zaman Baru pada
tahun 1970-an. Konsep ini mulai terkenal setelah diterbitkannya beberapa buku
pada akhir tahun 1990-an dan dirilisnya beberapa film satu dasawarsa kemudian.
Interpretasi mengenai indigo ada bermacam-macam: dari yang meyakini bahwa
mereka adalah tahap evolusi manusia selanjutnya (yang bahkan
mempunyai kemampuan paranormal seperti telepati) hingga yang
menyebut anak indigo sebagai orang yang lebih empatik dan kreatif.
Meskipun tidak ada
satu bukti penelitian pun yang membuktikan keberadaan anak indigo atau sifat
mereka, fenomena ini menarik perhatian orang tua yang anaknya didiagnosis
mengalami kesulitan belajar atau yang ingin anaknya spesial. Kaum skeptikmemandangnya
sebagai cara orang tua menghindari penanganan pediatrik atau diagnosis
psikiatrik yang tepat. Daftar sifat yang dimiliki anak indigo juga dikritik
karena terlalu umum sehingga dapat diterapkan untuk hampir semua orang (Efek Forer). Fenomena indigo dituduh pula sebagai alat untuk
menambang uang dari orang tua yang mudah ditipu.
Asal-Usul
Konsep anak indigo
pertama kali dikemukakan oleh cenayang Nancy Ann Tappe pada tahun 1970-an. Pada
tahun 1982, Tappe menerbitkan buku Understanding Your Life Through
Color (Memahami Hidup Anda Melalui Warna) yang menjelaskan bahwa
semenjak pertengahan tahun 1960-an, ia mulai menyadari bahwa ada banyak anak
yang lahir dengan aura "indigo" (dalam publikasi lain Tappe juga
mengatakan bahwa warna indigo atau nila berasal dari "warna
kehidupan" anak yang ia dapatkan melalui sinestesia). Gagasan ini kemudian
dipopulerkan oleh buku yang berjudul The Indigo Children: The New Kids
Have Arrived (Anak Indigo: Anak-anak Baru Telah Tiba) pada tahun 1998.
Buku ini ditulis oleh Lee Carroll dan Jan Tober Pada tahun 2002,
konferensi internasional untuk anak indigo yang dihadiri oleh kurang lebih 600
orang diadakan di Hawaii.
Konferensi pada tahun-tahun berikutnya diadakan
di Florida dan Oregon. Beberapa film bertajuk indigo juga telah
dibuat, seperti Indigo pada tahun 2003yang disutradarai oleh James
Twyman. Film mengenai indigo juga dirilis di Rusia pada tahun 2008.
Dalam sebuah artikel
di Nova Religio pada tahun 2009, Sarah W. Whedon pada tahun
2009 mengusulkan bahwa konstruksi sosial anak indigo merupakan tanggapan
terhadap "krisis anak-anak Amerika" yang tampak dalam bentuk
peningkatan kekerasan anak-anak dan diagnosis attention deficit
disorder dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Whedon meyakini bahwa orang tua melabeli anak mereka sebagai "indigo"
sebagai penjelasan alternatif bagi ADD dan ADHD anak mereka.
Karakteristik
Beberapa ciri anak
indigo adalah:
· Empatik, penuh rasa ingin tahu,
berkeinginan kuat, independen, dan sering dianggap aneh oleh teman dan keluarga
· Mengenal dirinya dan memiliki
tujuan yang jelas
· Memiliki spiritualitas di bawah sadar
yang kuat semenjak kecil
· Meyakini bahwa dirinya layak
untuk berada di dunia.
Beberapa ciri lain
adalah:
· Memiliki IQ yang
tinggi, mempunyai kemampuan intuitif, dan
· Sering menolak mengikuti aturan
atau petunjuk.
Menurut Tober dan
Carroll, anak indigo mungkin tidak memiliki performa yang baik di sekolah
karena menolak mengikuti aturan, lebih pintar (atau lebih matang secara
spiritual) dari guru mereka, dan kurang tanggap terhadap disiplin yang
didasarkan kepada rasa bersalah, takut atau manipulasi.
Hubungan Dengan Attention-Deficit
Hyperactivity Disorder
Banyak anak yang
dilabeli indigo didiagnosis mengidap attention-deficit hyperactivity
disorder (ADHD), dan buku Tober dan Carroll yang berjudul The
Indigo Children sendiri menghubungkan konsep indigo dengan diagnosis
ADHD. Robert Todd Carroll menyatakan bahwa pelabelan anak-anak
sebagai indigo merupakan alternatif dari diagnosis yang seolah menunjukkan
ketidaksempurnaan, kecacatan atau penyakit kejiwaan. Setelah menghubungkan
konsep anak indigo dengan ketakutan terhadap penggunaan Ritalin untuk
mengontrol ADHD, Carroll berpendapat bahwa ketakutan akan penggunaan Ritalin
telah memperkeruh suasana, dan berdasarkan pilihan yang ada, tentu adalah
sesuatu yang masuk akal apabila orang tua lebih memilih meyakini bahwa anak
mereka itu spesial dan terpilih untuk misi yang penting daripada menerima
kenyataan bahwa anak mereka mengidap penyakit kejiwaan.
Stephen Hinshaw,
profesor psikologi di Universitas California, Berkeley, menyatakan bahwa
ketakutan akan kelebihan pengobatan terhadap anak itu masuk akal, namun anak
berbakat yang didiagnosis ADHD dapat belajar lebih baik dengan lebih banyak
struktur, bahkan jika struktur tersebut awalnya mengakibatkan kesulitan. Banyak
anak yang dilabeli inidgo telah dimasukkan ke sekolah rumah.
Kritik
Menurut psikolog Russell
Barkley, pergerakan Zaman Baru belum menghasilkan satu bukti pun mengenai
keberadaan anak indigo, dan 17 sifat yang dikaitkan dengan anak indigo itu
merupakan efek Forer (atau dalam kata lain, terlalu umum sehingga
dapat dikaitkan dengan hampir semua orang). Konsep indigo dikritik terdiri dari
sifat-sifat yang terlalu umum, dan juga dianggap sebagai diagnosis palsu yang
sama sekali tidak didukung oleh sains. Kurangnya dasar ilmiah untuk konsep
indigo diakui oleh beberapa tokoh pendukung indigo seperti Doreen Virtue,
pengarang buku The Care and Feeding of Indigos, dan James Twyman,
orang yang membuat dua film mengenai indigo.
Ahli kesehatan
kejiwaan juga khawatir karena pelabelan indigo dapat menghambat diagnosis dan
penanganan yang tepat yang dapat membantu sang anak. Ahli lain juga menyatakan
bahwa sifat-sifat anak indigo dapat diinterpretasikan sebagai pembangkangan dan
kewaspadaan belaka.
Nick Colangelo,
profesor di Universitas Iowa, menyatakan bahwa buku indigo pertama
seharusnya tidak diterbitkan, dan bahwa "...pergerakan anak indigo itu
bukan mengenai anak-anak, dan juga bukan mengenai warna indigo, tapi mengenai
orang dewasa yang menyebut diri mereka sebagai ahli dan mengeruk uang dari
buku, presentasi dan video."
Komersialisasi
Di artikelnya yang
berjudul "Indigo: The Color of Money" (Indigo: Warna Uang), Lorie
Anderson menuduh bahwa Twyman dan organisasinya adalah "penipu Zaman Baru
yang mencari keuntungan." Menurutnya, kepercayaan akan anak indigo dapat
menghasilkan banyak uang dari penjualan buku, video, sesi bimbingan untuk
anak-anak, serta sumbangan.Saat ini ada berbagai macam buku, film, kemah musim
panas, dan konferensi yang ditargetkan untuk orang tua yang meyakini bahwa anak
mereka adalah seorang indigo.
Ciri-ciri Fisik Anak
Indigo, Adakah Pada Anak Anda?
Beberapa tulisan dan
buku yang membahas mengenai anak Indigo hanya mengemukakan ciri-ciri perilaku
dan kejiwaannya saja, dan tidak ada yang secara spesifik menjelaskan ciri-ciri
fisiknya. Apakah ciri-ciri fisik anak Indigo itu, yang membedakannya
dengan anak-anak pada umumnya, memang ada?
Berbicara mengenai
jiwa dan gambaran perubahannya yang muncul pada fisik, pasti sudah banyak orang
yang tahu. Bagaimana emosi, seperti marah, sedih, dan gembira akan
tergambar pada perubahan raut wajah, atau gerakan bahasa tubuh lainnya.
Emosi yang terjadi
secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama bisa membuat suatu perubahan
yang menetap pada roman muka dan tampilan fisik lainnya. Orang yang
berkarakter jahat, sebagai contoh, seperti narapidana kambuhan, preman atau
orang yang dalam kehidupannya sehari-hari selalu bergelut dengan dunia
kejahatan, akan tergambarkan pada wajahnya dengan jelas. Begitu juga
dengan orang yang berkarakter baik, seperti orang yang penolong, dermawan, baik
hati, wajahnya akan tampak menyenangkan, teduh dan memberikan ketenangan
apabila dipandang.
Pemahaman itulah yang
digunakan dalam pembuatan karakter tokoh film atau animasi kartun, di mana
seorang penjahat divisualisasikan dengan muka yang bengis, sorot mata kejam,
jarang tersenyum, sedangkan seorang pemuka agama bermuka bersih bercahaya,
seorang penegak hukum dengan wajah tegas, dan lain sebagainya.
Ciri-Ciri Fisik Sejak
Lahir, Anak-Anak Hingga Dewasa
Anak Indigo terlahir
dengan jiwa yang tua, atau tingkat kedewasaan dini pada usia sangat muda atau
anak-anak. Sebagian anak Indigo bahkan memperlihatkan pertumbuhan jiwa
yang luar biasa sejak usia bayi, seperti kemampuan berpikir analitik dalam
memahami fungsi benda-benda, menilai karakter orang dewasa, mengungkapkan
maksud hatinya kepada orang di sekitarnya, dan lain sebagainya. Pengaruh
perkembangan jiwa yang terlalu cepat itu juga tampak pada pertumbuhan fisik
seperti gigi yang muncul lebih cepat, dan kemampuan motorik seperti berjalan
dan berbicara yang lebih dulu dari bayi pada umumnya.
Karena kemampuan anak
Indigo terletak pada kekuatan jiwanya, maka bentuk fisik secara spesifik banyak
terdapat di bagian kepalanya. Ciri yang khas adalah bentuk kepala yang
sedikit agak lebih besar dari bayi atau anak-anak pada umumnya, terutama pada
bagian lingkar kepala, dan dahi serta kening yang lebih lebar.
Kuantitas otak anak
Indigo biasanya lebih besar disebabkan penggunaannya relatif lebih sering sejak
usia dini tadi. Mereka berpikir dan menganalisa setiap apa yang dilihat,
didengar atau dirasakannya. Pelebaran pada lingkar kepala menunjukkan penggunaan
kemampuan telepati, pada kening adalah analitik, sedangkan dahi adalah
visualisasi dan imajinasi citra-citra supranatural.
Bentuk daun telinga
pun mempunyai bentuk yang sedikit lebih keluar dari kepala, memanjang pada
bagian ujung atas, dan agak menekuk ke atas pada bagian cuping
bawah. Lebih kuatnya “insting reptil” merupakan sebab kemunculan ciri
binatang yang tergambar pada bentuk daun telinga ini.
Begitu juga dengan
mata, terutama tatapan mata yang sangat tajam dan dalam, dengan bagian pupil
atau orang-orangan mata yang lebih besar, sehingga tampak hanya tersisa sedikit
ruang untuk warna putih mata. Pandangan mata anak Indigo bertolak belakang
dengan pandangan mata anak autis. Kalau anak autis tidak bisa menatap mata
orang lain, atau tidak bisa berkonsentrasi pada satu titik dalam waktu yang
lama, sedangkan anak Indigo sebaliknya, mereka dengan berani menatap – sambil
menganalisa karakter – orang dewasa di depan mereka, dan tingkat konsentrasinya
terhadap sesuatu sangat tinggi untuk ukuran mereka. Sedangkan
orang-orangan mata yang lebih besar menunjukkan kemampuan melihat makhluk gaib
dan hal-hal yang tersembunyi lainnya dari dimensi-dimensi lain. Selain itu
ada sebagian anak Indigo yang terlahir dengan mata agak sedikit jereng, baik ke
tengah – ke arah hidung – atau ke luar.
Susunan gigi-geligi
mereka biasanya terlihat rapi dan bagus, dan terasa sangat tajam apabila anda
merasakan gigitannya. Pada usia bayi ketika mulai tumbuh satu dua gigi,
mereka cenderung melakukan kegiatan gigit-menggigit yang lebih sering dan
intensif.
Ada semacam tanda
aneh yang mungkin ditemukan pada saat kelahirannya – dan mungkin terbawa sampai
usia beberapa tahun. Tanda itu terdapat di dahi, di antara kedua mata,
sedikit agak di atasnya. Tanda yang pada sebagian anak Indigo terlihat
cukup jelas seperti bekas pukulan yang membekas dalam dengan warna agak gelap
samar. Tanda ini seperti “mata ketiga” yang menampakkan dirinya secara
fisik.
Demikianlah sedikit
pengetahuan saya tentang ciri-ciri fisik anak Indigo, yang mungkin bisa membantu
para orang tua dalam mengenali keindigoan pada anak-anak mereka, terutama sejak
usia bayi (balita) hingga usia anak-anak. Ciri-ciri tersebut di atas bisa
saja akan bertahan hingga usia dewasa, namun biasanya akan mengalami penurunan
atau peningkatan sesuai perubahan perilaku dan emosi jiwa. Namun secara
umum, ukuran kepala yang lebih besar, bentuk daun telinga, dahi dan kening yang
lebar, dan tatapan mata akan bertahan hingga usia dewasa.
Ini Dia Ciri-ciri
Anak Indigo?
Selama ini anak
indigo selalu identik dengan kelebihannya yang bisa melihat makhluk halus atau
membaca masa depan. Tapi sebenarnya apa saja ciri-ciri yang dimiliki oleh anak
indigo ?. Anak indigo seringkali disebut sebagai anak nila yaitu istilah yang
biasa digunakan untuk mendeskripsikan seorang anak yang diyakini memiliki
kemampuan atau sifat yang spesial dan tidak biasa. Anak indigo terlahir dengan
kemampuan yang bersifat spiritual dan memiliki kecerdasan yang tinggi.
"Kalau memiliki
kecerdasan yang tinggi, anak itu dikatakan gifted. Kalau hanya memiliki
kemampuan spiritual, maka ia disebut cenayang. Anak indigo memiliki kecerdasan
yang tinggi dan kemampuan spiritual, oleh karena itu ia disebut talented atau
berbakat istimewa," jelas dr Erwin yang juga menjabat sebagai penasihat Yayasan
Peduli Pendidikan Anak Indigo (YPPAI) ini.
Sementara menurut dr Suzy Yusnadewi, SpKJ, psikiater anak dari Klinik Talenta
Center, pada umumnya tidak ada yang salah dengan anak indigo, karena anak-anak
ini juga terbilang normal hanya saja ia berbeda. Perbedaan ini terletak pada
kemampuan lebih yang dimiliki oleh anak-anak indigo. "Anak indigo adalah
anak berkebutuhan khusus dan berkarakteristik khusus dengan perilaku
berbeda," ujar dr Suzy. Dr Suzy menuturkan anak-anak indigo
cenderung memiliki sifat yang menyendiri, berhalusinasi dan sulit
bersosialisasi. Ada yang mengkategorikan anak indigo mirip dengan schizofrenia,
tapi secara kognitif atau daya pikir kecerdasan dia normal.
"Karena dia
punya perilaku berbeda atau biasa orang sebut indera keenam, anak indigo
biasanya bisa melihat makhluk halus atau peristiwa yang akan datang, tapi
secara medis itu masih kontroversi," ujar dr Suzy yang juga praktek di RSJ
Grogol.dr Suzy menuturkan ada beberapa ciri yang biasa dimiliki oleh anak
indigo yaitu:
1. Memiliki kemampuan di luar akal sehat
2. Punya pemikiran sendiri
3. Sering tidak bisa atau sulit untuk konsentrasi
4. Suka mengkhayal
5. Sering diam
6. Bisa menceritakan suatu hal secara detail meski dia tidak mengalaminya, misalnya ia bisa menceritakan temannya secara detail tapi saat bertemu secara nyata dengan temannya itu ia tidak bisa akrab.
Sementara itu dalam buku How To Raise An Indigo Child karangan Barbara Condron, ada beberapa hal yang menjadi ciri khas dari anak indigo yaitu:
1. Memiliki kemampuan tajam untuk mengamati dengan daya ingat yang sangat baik.
2. Mampu mengorganisasi dan mendata informasi dengan sangat cepat.
3. Bersifat kreatif dan cerdas.
4. Lebih menyukai cara sendiri dalam mempelajari sesuatu, menggabungkan berbagai jenis informasi dengan cara yang inovatif serta kreatif.
5. Ingin mengalami langsung suatu kejadian atau hal dan bukan sekadar membicarakan.
6. Harus tertarik pada sesuatu untuk memusatkan perhatiannya, dan bila sudah tertarik maka ia akan memiliki energi yang tiada batas.
7. Memiliki rasa harga diri dan integritas yang kuat serta sangat peka.
8. Energi yang berlebihan menyebabkan perhatiannya cepat teralih.
9. Mudah merasa bosan.
10. Membutuhkan orang dewasa yang stabil secara emosional dan senantiasa penuh kasih sayang.
Cara Mendeteksi Anak
Indigo
Kemampuan anak indigo
secara psikologis sudah bisa dideteksi sejak anak usia 3 tahun. Bagaimana cara
mendeteksi apakah anak ini indigo atau tidak? "Anak indigo seringkali
menguasai berbagai bidang dengan baik, sesuai dengan tipenya. Secara
psikologis, anak berumur 3 tahun setelah bisa bicara dapat dideteksi kemampuan
indigonya," jelas dr Erwin Kusuma SpKJ (K), psikiater dari RSPAD Gatot
Subroto.
Secara fisik
anak-anak indigo tak jauh berbeda dengan anak lainnya. Hanya batinnya saja yang
lebih dewasa. Anak-anak indigo sering memperlihatkan sifat orang dewasa, sangat
cerdas dan memiliki indera keenam yang sangat tajam.
Oleh karena itu,
untuk dapat memahami anak indigo, diperlukan pendekatan yang menyeluruh dangan
memperhatikan semua faktor pada orang secara utuh dengan lingkungannya.
"Pemeriksaan anak indigo dapat dilakukan oleh dokter spesialis anak,
psikiater anak, psikolog anak, pedagog atau pendidik yang telah terlatih, aura
imaging dan hipnografi untuk melihat kemampuan komunikasi spiritualnya.
Masing-masing pemeriksaan ini memilki aspeknya masing-masing," kata dr
Erwin.
Untuk mengetahui seorang anak indigo atau tidak dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Pemeriksaan Kecerdasan
Pemeriksaan secara
psikologis dapat dilakukan dengan cara mengukur tingkat kecerdasan anak. Anak
indigo memiliki kecerdasan yang tinggi, bahkan melebihi kecerdasan rata-rata
anak pada umumnya. Untuk dapat dikatakan sebagai indigo, IQ seorang anak harus
lebih dari 130 poin.
2. Periksa Aura
2. Periksa Aura
Aura adalah energi elektromagnetic yang
berputar mengelilingi tubuh. Energi ini tergambar dalam aneka warna yang
beragam dan dapat dilihat melalui pemeriksaan Aura Video Station atau
ESP (Extra Sensory Perception). Anak indigo memiliki aura berwarna
keunguan yang merupakan representasi kondisi mental yang bersifat spiritual.
3. Membandingkan Dengan Realitas
Anak indigo sering
dianggap berhalusinasi apabila melihat bayangan atau sosok yang aneh dan
ganjil. Untuk memastikan keabsahanannya, bisa dicek langsung dengan realitas di
lapangan.
Misalnya pada anak
indigo dengan kemampuan melihat kejadian di masa depan atauprecogniton,
apabila perkataannya kemudian lantas benar terjadi, maka ada kemungkinan ia
indigo. Jika banyak perkataannya yang ternyata terbukti, maka jelas sudah ia
memiliki kemampuan indigo. Bisa juga diperbandingkan dengan orang indigo
lainnya. Apabila sama-sama memiliki bayangan atau gambaran yang sama, maka
perkataannya tidak mengada-ada.
Julukan yang Sering
Diterima Anak Indigo
Anak indigo memang
berbeda. Mereka terlahir dengan berkah kemampuan spiritual dan kecerdasan yang
tinggi, sehingga bisa melihat dan merasakan hal-hal berbau supranatural. Karena
itulah banyak yang menjulukinya sebagai dukun atau paranormal.
Anak indigo terlahir
dengan kemampuan yang bersifat spiritual dan memiliki kecerdasan yang tinggi.
Kemampuan spiritual tersebut meliputi kemampuan untuk melihat masa depan,
melihat masa lampau, telepati, membaca pikiran, bahkan melihat hal-hal yang
gaib seperti hantu, makhluk halus dan hal-hal supranatural lainnya.
Tak jarang orang
menyebut anak indigo sebagai anak yang memiliki indra keenam. Karena kemampuan
tersebut, banyak anak indigo yang diminta untuk meramal dan menerawang masa
depan, menyembuhkan penyakit dan melihat hal-hal di luar akal sehat lainnya.
Bahkan karena
kemampuan itu pula, masyarakat memberi berbagai julukan untuk anak indigo,
seperti dukun, paranormal, tabib atau orang sakti. "Saya tidak pernah
menyebut anak indigo dengan sebutan paranormal karena mereka sebenarnya juga
normal. Anak indigo bisa disebut anak berbakat istimewa karena aspek
spiritualnya lebih menonjol," ujar dr Erwin Kusuma SpKJ (K), psikiater
dari RSPAD Gatot Subroto. Menurut dr Erwin, ada beberapa ahli yang memiliki
sebutan lain untuk anak indigo, yaitu Nostradamus yang menyebutnya sebagai
pemimpin-pemimpin yang bersorban biru. Sedangkan Edgar Cayse menyebutnya sebagai
highly spiritual children, dan ada juga ahli yang menyebutnya super psychic
children.
Namun psikiater anak,
dr Suzy Yusnadewi, Sp.KJ(K), menyayangkan pemberian julukan tersebut.
Menurutnya, pemberian julukan negatif seperti dukun pada anak indigo, bisa berdampak
hilangnya masa kanak-kanak sang anak. Hal ini karena tidak jarang kemampuan
tersebut justru dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
"Banyak yang
menyebut anak indigo sebagai dukun yang bisa memprediksi masa yang akan datang.
Itu bisa berdampak tidak bagus untuk anak. Dia bisa kehilangan masa
kanak-kanaknya, karena dengan julukan itu banyak orang berdatangan meminta
pertolongan," jelas dr Suzy Yusnadewi, Sp.KJ(K), psikiater anak dari RSJ
Grogol, saat berbincang dengan detikHealth, seperti ditulis Rabu (3/10/2012).
Hal senada juga
disampaikan oleh dr Erwin, yang kini menjabat sebagai penasihat Yayasan Peduli
Pendidikan Anak Indigo (YPPAI). Sebagai psikiater anak, ia berprinsip bahwa
tidak boleh merenggut masa kana-kanak seorang anak.
"(Kemampuan
spiritual anak indigo) Boleh dimanfaatkan tetapi harus dibatasi," kata dr
Tb Erwin Kusuma, SpKJ(K), psikiater anak dari RSPAD Gatot Subroto. Bagi dr
Erwin, masa kanak-kanak bagi anak indigo sekalipun tetap merupakan masa untuk
bermain dan bergembira. Tidak adil baginya kalau waktu untuk hal-hal yang
menyenangkan itu terampas untuk kepentingan tertentu, misalnya demi kebanggaan
orangtua atau yang lebih parah untuk mencari uang.
Anak Indigo Rata-Rata
Punya IQ Tinggi?
Banyak orang
berpikiran anak-anak indigo memiliki tingkat kecerdasan atau IQ di atas
rata-rata sehingga ia cerdas. Tapi benarkah anak-anak indigo ini lebih cerdas
ketimbang anak lainnya?
"Syarat untuk
menjadi anak indigo tidak hanya memiliki kemampuan spiritual yang tinggi, namun
juga memiliki kecerdasan di atas rata-rata," ujar dr Erwin Kusuma SpKJ
(K), psikiater dari RSPAD Gatot Subroto.
dr Erwin menuturkan
umumnya IQ anak indigo berada pada tingkat 130 ke atas dan lebih tinggi
daripada anak-anak cerdas atau gifted. Anak-anak indigo ini bisa menyelesaikan
soal yang tidak bisa dilakukan oleh anak-anak sebayanya, bahkan ia bisa
langsung mengembangkan konsep baru yang didapatnya.
Anak indigo dapat
melakukan sesuatu yang belum pernah diajarkan, sedangkan anak cerdas dapat
melakukan sesuatu setelah diajarkan, dan anak cerdas tidak mempunya kelebihan
dibidang lain seperti anak indigo.
"Anak indigo
kecerdasannya tinggi, minimal superior dan anak indigo seringkali menguasi
berbagai bidang dengan baik, sesuai dengan tipenya," ujar dr Erwin yang juga
konsultan hipnosis kedokteran dari kolegium psikiatri Indonesia.
Kecerdasan superior
ini karena anak indigo telah melampaui generasi biru atau nalar sehingga
terkadang anak-anak indigo memiliki pola belajar yang berbeda dan tidak bisa
mengikuti pembelajaran konvensional. Pendidikan anak indigo ini tercantum dalam
program pendidikan khusus (luar biasa).
Untuk dapat memahami
anak indigo maka diperlukan pendekatan yang holistik dengan memperhatikan semua
faktor pada seseorang secara utuh dan menyeluruh dengan lingkungannya. Serta
pendekatan yang eklektik dengan memperhatikan kekhususan yang khas pada seseorang
yang berbeda dari orang lain.
Tidak ada yang salah
dengan anak indigo karena ia normal hanya saja berbeda dengan anak-anak yang
lainnya. Serta karena kondisinya yang sudah melewati generasi biru maka anak
indigo seringkali ditandai dengan cerdas dan kreatif.
Sementara itu dr Suzy
Yusnadewi, SpKJ, psikiater anak dari Klinik Talenta Center menuturkan bahwa
kecerdasan anak indigo ini tergantung dari si anak dan juga orangtuanya. Hal
ini karena anak indigo memiliki cara pembelajaran yang berbeda dengan anak-anak
lainnya.
4 Kemampuan Unik dari
Anak Indigo
Hanya karena sulit
diterima akal sehat, kemampuan unik anak-anak indigo sering terabaikan.
Kebanyakan orang sulit memahami bahwa anak indigo bisa membaca pikiran, melihat
peristiwa yang belum terjadi atau bahkan mengobati penyakit.
"Yang paling
terekspose adalah kemampuan interdimensional. Padahal kalau yang humanis,
perikemanusiaannya tinggi, itu malah jarang (diekspose)," kata dr Tb Erwin
Kusuma, SpKJ(K), psikiater anak dari RSPAD Gatot Subroto. Menurut dr Erwin,
secara umum ada 4 jenis kemampuan anak indigo dan kemampuan yang dimiliki
anak-anak itu bisa berbeda-beda.
Keempat jenis kemampuan anak indigo yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Keempat jenis kemampuan anak indigo yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Interdimensional
Menurut dr Erwin,
kemampuan ini paling sering diekspose karena bagi kebanyakan orang sulit
diterima akal sehat. Contoh kemampuan jenis ini antara lain bisa melihat dan
berkomunikasi dengan makhluk halus.
2. Humanis
Kemampuan ini
berhubungan dengan perikemanusiaan, sehingga tidak terlalu kontroversial. Anak
indigo dengan kemampuan ini memiliki cara yang unik dalam berkomunikasi dengan
manusia lain serta bisa lebih peka terhadap perasaan orang lain.
3. Konseptualis
Anak indigo yang
memiliki kemampuan ini sering memiliki konsep atau pemikiran yang sulit
dipahami oleh orang lain.
4. Artis
Jenis kemampuan anak
indigo yang satu ini menonjol di bidang seni. Karya seni yang dihasilkan anak
indigo dengan kemampuan ini cenderung bernuansa spiritual, misalnya puisi yang
banyak berbicara tentang roh.
Terkait kemampuan
interdimensional, dr Erwin mencontohkan salah satu kelebihan anak indigo yang
disebut clairvoyance. Berasal dari Bahasa Prancis, kemampuan ini berarti bisa
melihat peristiwa di tempat lain yang terjadi pada waktu yang bersamaan.
Ada juga kemampuan
pre-cognition, yakni melihat peristiwa yang belum terjadi di suatu tempat.
Sebaliknya adalah post-cognition atau sering disebut juga retro-cognition atau
melihat peristiwa yang terjadi pada masa lalu, di suatu tempat yang beru
pertama kali dikunjungi.
Anak indigo pada
umumnya juga cerdas secara intelektual, sehingga seringkali lebih cepat dari
yang lain dalam menyelesaikan tugas di sekolahnya. Akibatnya ia punya lebih
banyak waktu luang, lalu berkegiatan sendiri dan akhirnya dikira hiperaktif.
"Padahal
keduanya sama sekali berbeda, hiperaktif itu gerakannya cenderung tidak
terkoordinir sehingga mudah jatuh dan sebagainya. Kalau indigo, itu hanya
karena sudah selesai saja pekerjaannya," tambah dr Erwin.
dr Erwin menuturkan
kebanyakan anak indigo bisa melihat sesuatu yang belum terjadi atau mampu
melihat makhluk halus yang tidak bisa dilihat oleh mata. Kemampuan spiritual
ini masuk dalam wilayah ESP (Extra Sensory Perception).
"Memang anak
bayi kebanyakan memiliki kemampuan melihat makhluk gaib. Tapi seiring
bertambahnya umur, kemampuan tersebut akan menghilang. Namun pada anak indigo
kemampuannya ini tidak dapat hilang," ujar dr Erwin.
Pada anak-anak,
hilangnya kemampuan merasakan makhluk gaib karena dalam perkembangannya ia
banyak mempelajari matematika dan ilmu pengetahuan lain, sedangkan pada anak
indigo karena ia memiliki kemampuan ESP, yaitu kemampuan yang melebihi persepsi
indrawi yang dimiliki manusia.
Lebih lanjut dr Erwin
menjelaskan dulu kebudayaan timur selalu mengajarkan untuk melakukan samadi dan
meditasi untuk mengasah hal-hal seperti indra keenam. Namun sebenarnya indigo
adalah sifat yang dilahirkan dan tidak dapat dipelajari, serta kemampuan yang
dimilikinya ini juga tidak dapat dilatih.
Secara umum, indra
keenam atau ESP ini dapat dibedakan menjadi 4 kategori yaitu:
1. Telepati yaitu kemampuan melakukan transfer pemikiran kepada orang lain (mind to mind communication) tanpa harus mengenal batasan ruang.
2. Clairvoyance yaitu kemampuan untuk merasakan dan medengar peristiwa-peristiwa di masa lalu atau yang sudah pernah terjadi.
3. Precognition yaitu kemampuan mengetahui peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang atau belum terjadi.
4. Psychokinetik yaitu kemampuan mempengaruhi suatu peristiwa yang terjadi hanya dengan menggunakan pikirannya saja.
Anak Indigo Punya
Kemampuan Indra Keenam Sejak Lahir
Anak indigo merupakan
anak yang memiliki kemampuan istimewa dan perilaku berbeda, yang secara awam
diasumsikan sebagai indra keenam. Dari beberapa penelitian yang ada, anak
indigo memiliki indra keenam sejak lahir.
"Anak indigo
dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus yang memiliki perilaku berbeda
tapi dari segi kognitif, daya pikir dan kecerdasan normal. Ciri khasnya
perilaku berbeda, sering juga disebut indra keenam. Biasanya sudah ada sejak
lahir," ujar dr Suzy Yusnadewi, Sp.KJ(K), psikiater anak dari RSJ Grogol. Menurut
dr Suzy, definisi anak indigo secara medis sendiri hingga kini masih
kontroversial. Namun melihat fakta sosial yang ada, anak indigo sering
dicirikan dengan kemampuan indra keenam, yang bisa melihat peristiwa yang akan
datang atau melihat makhluk halus.
Bahkan ada yang
menganggap bahwa anak indigo hampir mirip dengan pasien skizofrenia karena
sering berhalusinasi. Dokter yang juga berpraktik di Klinik Talenta Center ini
mengatakan, hingga sekarang ada dua anggapan tentang anak indigo, pertama anak
indigo termasuk skizofenia karena suka berkhayal dan kedua merupakan faktor
genetis yang diturunkan karena orangtuanya memiliki indra keenam.
Namun sekali lagi,
indigo memang masih kontroversi secara ilmiah dan belum sepenuhnya dipahami
secara ilmu pengetahuan. Bahkan di kalangan ahli pun, fenomena indigo
ditanggapi dengan pendapat yang berbeda.
dr Erwin Kusuma SpKJ
(K) yang menjabat sebagai penasihat Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indigo
(YPPAI), mendefinisikan anak indigo sebagai anak yang terlahir dengan kemampuan
yang bersifat spiritual dan memiliki kecerdasan yang tinggi.
"Anak indigo
terlahir dengan kemampuan yang bersifat spiritual dan memiliki kecerdasan yang
tinggi. Kemampuan spiritualnya bisa bermacam-macam dan berbeda dengan dari
teman sebayanya," kata dr Erwin Kusuma SpKJ (K), yang juga psikiater dari
RSPAD Gatot Subroto.
Lebih lanjut lagi, dr
Erwin menerangkan bahwa kemampuan spiritual tersebut meliputi kemampuan untuk
melihat masa depan, melihat masa lampau, telepati, membaca pikiran, bahkan
melihat hal-hal yang gaib seperti hantu, makhluk halus dan hal-hal supranatural
lainnya. Tak jarang orang menyebut orang indigo sebagai orang yang memiliki
indera keenam.
Padahal menurut dr
Erwin, pemahaman mengenai indigo tidak sedangkal itu. Untuk dapat disebut
sebagai indigo, seseorang harus memiliki kecerdasan yang tinggi dan kemampuan
spiritual yang baik. Anak indigo memiliki kemampuan pemahaman yang melebihi
anak-anak seusianya. Namun ia juga memiliki kemampuan spiritual yang tinggi.
Sedangkan berdasarkan
beberapa penelitian, seperti dikutip dari buku 'Misteri Indra Keenam pada Anak'
karangan Zen F. Hawka, anak indigo didefinisikan sebagai anak yang memiliki
indra keenam sejak lahir, atau bisa dikatakan anak indigo adalah ciri anak yang
memiliki indra keenam.
Pada umumnya, manusia
memiliki lima indra atau yang sering disebut dengan panca indra, yaitu indra
penglihatan (mata), pendengaran (telinga), pengecap (lidah), penciuman (hidung)
dan peraba (kulit).
Namun berdasarkan
beberapa fakta sosial dan beberapa fenomena ganjil tentang keberadaan diri
manusia itu sendiri, para ilmuwan menemukan kenyataan bahwa selain lima indra
tersebut, ada satu indra lagi yang dimiliki oleh setiap manusia, yaitu indra
keenam (the sixth sense atau Extra Sensory Perception). Sebagian kalangan
mengasumsikan hal itu sebagai kekuatan supranatural.
Dengan kemampuan
tersebut, anak indigo bisa memiliki kemampuan istimewa yang tidak dimiliki anak
lain. Misalnya, telepati yang bisa memancarkan pemikirannya kepada orang lain
tanpa harus mengenal batas. Anak indigo biasanya juga memiliki kemampuan untuk
melihat makhluk halus atau peristiwa yang akan datang.
"Dengan indra
keenam, anak indigo biasanya bisa melihat makhluk halus atau peristiwa yang
akan datang. Mereka memiliki kemampuan yang tidak bisa diterima akal sehat.
Anak indigo biasanya juga memiliki pikiran sendiri, sering mengkhayal dan diam,
tapi dia bisa menceritakan sesuatu secara detail walaupun mereka tidak pernah
melihatnya sendiri," tutup dr Suzy.
Indra Keenam Anak
Indigo Itu Berkah, Tapi Banyak Disalahgunakan
Karena memiliki
kemampuan lebih, anak indigo rentan dimanfaatkan untuk keperluan tertentu.
Kalau sekiranya bisa memberikan manfaat bagi orang lain mungkin tak mengapa,
tapi masalahnya kadang lebih banyak merugikan si anak itu sendiri.
Kemampuan anak indigo
untuk meramal masa depan, membaca pikiran atau bahkan menyembuhkan orang sakit
kadang mendorong orangtua untuk mengkaryakan atau mengeksploitasinya secara
berlebihan. Akhirnya si anak terlalu sibuk dan kehilangan waktu bermain seperti
anak lain seusianya.
"Kalau saya
sebagai psikiater anak, prinsipnya tidak boleh direnggut masa anaknya. Boleh
dimanfaatkan tetapi harus dibatasi," kata dr Tb Erwin Kusuma, SpKJ(K),
psikiater anak dari RSPAD Gatot Subroto. Bagi dr Erwin, masa kanak-kanak bagi
anak indigo sekalipun tetap merupakan masa untuk bermain dan bergembira. Tidak
adil baginya kalau waktu untuk hal-hal yang menyenangkan itu terampas untuk
kepentingan tertentu, misalnya demi kebanggaan orangtua atau yang lebih parah
untuk mencari uang.
Selama tidak
berlebihan, memanfaatkan kemampuan anak indigo untuk menolong orang lain
menurut dr Erwin sah-sah saja dilakukan. Misalnya salah seorang anak indigo
yang ditanganinya, beberapa kali membantu menyembuhkan orang sakit karena mampu
menerawang organ-organ di dalam tubuh manusia.
Begitu juga yang
dialami Dhiaz, gadis indigo berusia 19 tahun di Jakarta yang punya kemampuan
meneropong kejadian-kejadian di masa yang akan datang. Ia sering diminta oleh
teman-teman remaja sebayanya untuk meramal dan dengan senang hati ia akan
melakukannya."Banyak," jawabnya mantab saat ditanya apakah sering ada
permintaan untuk meramal dari teman-teman sepergaulannya.
Bagi remaja seusia
Dhiaz, ramal-meramal adalah hal yang sangat menarik sehingga hampir semua majalah
punya rubrik ramalan bintang atau zodiak. Ramalan yang tidak jelas sumbernya
saja banyak yang percaya, apalagi kalau peramalnya adalah Dhiaz si gadis indigo
yang memang punya kemampuan lebih.
Ditegaskan lagi oleh
Dr Erwin, yang terpenting saat memanfaatkan kemampuan anak indigo adalah tetap
memperhatikan kebutuhannya untuk hidup sebagaimana layaknya anak-anak yang
lain. Anak indigo juga butuh bergembira, jadi biarkan anak-anak tersebut
melakukan apa yang bisa membuatnya bahagia.
Ketika Anak Indigo Lahir,
Bakat Cerdas atau Jadi Cenayang?
Boleh percaya atau
tidak, sebagian dari kita dilahirkan memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Berbeda dengan kisah superhero di komik-komik, kemampuan yang dimiliki ini
lebih mengarah kepada hal-hal spiritual dan supranatural. Secara universal,
mereka yang terlahir dengan kemampuan ini disebut dengan indigo.
Sampai saat ini, ilmu
pengetahuan masih belum dapat sepenuhnya memahami fenomena indigo. Sebagian
orang berusaha mencari jawabannya, sebagian lagi menolaknya dan menganggapnya
mengada-ada. Yang jelas, keberadaan anak indigo selalu menimbulkan pertanyaan
mengenai batas-batas antara sains dan metafisika.
Indigo berasal dari
bahasa Spanyol yang berarti warna nila. Konsep ini pertama kali dikemukakan
oleh Nancy Ann Tappe pada tahun 1970-an. Ia kemudian menerbitkan buku berjudul
'Understanding Your Life Through Color' pada tahun 1982. Dalam bukunya
tersebut, Tappe menjelaskan bahwa ia menyadari ada banyak anak yang lahir
dengan aura 'indigo'.
Aura merupakan energi
elektromagnetic yang berputar mengelilingi tubuh. Energi ini tergambar dalam
aneka warna yang beragam dan dapat dilihat melalui pemeriksaan Aura Video
Station atau ESP (Extra Sensory perception). Masing-masing warna menggambarkan
kondisi mental yang berbeda. Warna indigo merupakan representasi kondisi mental
yang bersifat spiritual.
"Anak indigo
terlahir dengan kemampuan yang bersifat spiritual dan memiliki kecerdasan yang
tinggi. Kemampuan spiritualnya bisa bermacam-macam dan berbeda dengan dari
teman sebayanya," kata dr Erwin Kusuma SpKJ (K), psikiater dari RSPAD
Gatot Subroto.Lebih lanjut lagi, dr Erwin menerangkan bahwa kemampuan
spiritual tersebut meliputi kemampuan untuk melihat masa depan, melihat masa
lampau, telepati, membaca pikiran, bahkan melihat hal-hal yang gaib seperti
hantu, makhluk halus dan hal-hal supranatural lainnya. Tak jarang orang
menyebut orang indigo sebagai orang yang memiliki indera keenam.
Padahal menurut dr
Erwin, pemahaman mengenai indigo tidak sedangkal itu. Untuk dapat disebut
sebagai indigo, seseorang harus memiliki kecerdasan yang tinggi dan kemampuan
spiritual yang baik. Anak indigo memiliki kemampuan pemahaman yang melebihi
anak-anak seusianya. Namun ia juga memiliki kemampuan spiritual yang tinggi.
"Kalau memiliki
kecerdasan yang tinggi, anak itu dikatakan gifted. Kalau hanya memiliki
kemampuan spiritual, maka ia disebut cenayang. Anak indigo memiliki kecerdasan
yang tinggi dan kemampuan spiritual, oleh karena itu ia disebut talented atau
berbakat istimewa," jelas dr Erwin yang juga menjabat sebagai penasihat
Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indigo (YPPAI) ini.
Dr Erwin tidak
memungkiri bahwa konsep indigo yang besifat spiritual ini banyak disalahpahami.
Meskipun sudah ada banyak penelitian mengenai indigo saat ini, masih banyak
para ahli yang menganggap kemampuan yang dimiliki orang indigo merupakan
halusinasi atau gangguan lain yang perlu disembuhkan.
Padahal indigo
bukanlah kelainan dan tidak dapat dihilangkan. Pada halusinasi, gangguan yang
dialami tidak sesuai dengan realitas. Namun pada orang indigo, seringkali
kemampuan spiritualnya ini dikonfirmasi oleh bukti-bukti nyata yang mendukung.
Misalnya pada beberapa kasus anak-anak indigo yang memiliki bayangan sesuatu
yang akan terjadi, ternyata bayangannya tersebut benar-benar terjadi.
"Sifat-sifat anak indigo bukan merupakan gejala
penyakit, maka tidak akan tercantum dalam daftar penyakit yang dirilis WHO.
Tidak perlu dilakukan terapi, hanya pembinan untuk dirinya, orangtua dan
gurunya yang belum mengerti tentang anak indigo," jelas dr Erwin.
Kemunculan Anak
Indigo ke Dunia
Sebagian dari kita
mengenal bahwa sebagian kecil anak terlahir sebagai indigo. Tapi,
benarkah indigo itu ada dan sejak kapan fenomena ini mulai diketahui?
Anak-anak ini disebut
anak-anak indigo karena mereka dianggap memiliki aura berwarna nila. Istilah
anak indigo berasal dari sebuah buku oleh Nancy Ann Tappe pada tahun 1982,
yaitu Understanding Your Life Through Color. Buku lain, The
Indigo Children: The New Kids Have Tiba, ditulis oleh Carroll dan Tober
yang terbit pad 1998 menyebutkan, diperkirakan sebesar 60% dari orang berusia
14 sampai 25 dan 97% dari anak di bawah 10 adalah “indigo”.
Selain indigo, banyak
sebutan lain untuk anak dengan kemampuan lebih ini, diantaranyaStar Kids (karena
mereka mengaku dari dunia lain), Crystalline Children (karena
beberapa orang mengatakan mereka sangat berkembang), dan sebagainya. Tidak satu
pun dari klaim ini dapat bertahan sebab fenomena ini tidak dikaji dalam penelitian
objektif melalui pengamatan ilmiah.
Menurut College
of Metaphysical Studies, banyak dari mereka dikenal dengan bermacam sebutan
seperti Indigo Children, Children of the Blue Ray, Rainbow Children,
Star Children, Millennium Children, the Crystalline Children. Apapun
sebutannya, dari mereka kita mendengar cerita-cerita luar biasa dan bahkan
mengejutkan.
Walau demikian, Bryn
Mawr College mengungkapkan bahwa salah satu karakteristik yang sangat dikenal
pada anak indigo, yakni memiliki hipersensitivitas. Menurut keyakinan New Age,
anak-anak ini memiliki tingkat empati yang sangat tinggi, dan secara alami
tertarik pada hal-hal tentang misteri, spiritualitas, paranormal, dan
okultisme.
Anak-anak ini
dianggap mewakili keadaan yang lebih tinggi dalam evolusi manusia, beberapa
percaya bahwa mereka memiliki kemampuan seperti paranormal. Sementara yang
membedakan anak indigo dengan yang lain dari segi konvensional adalah empati
yang meningkat dan kreativitas yang tinggi.
Kritik terhadap
fenomena indigo cukup sederhana. Kritikus, seperti psikolog Russell Barkley,
mengatakan bahwa gerakan New Age yang mengatakan gerakan munculnya indigo dalam
jumlah banyak belum menghasilkan bukti empiris keberadaan anak-anak indigo.
Ciri-ciri yang mereka gunakan untuk menggambarkan mereka pun hanya terlihat
samar dan tidak jelas.
Kritikan lain adalah
bahwa anak-anak ini selaras dengan paranormal. Mungkin, mereka mendapatkan hal
ini akibat dari menonton acara televisi dengan penekanan pada sihir, keajaiban,
dan ramalan. Mereka mungkin menanggapi apa yang mereka lihat dalam televisi.
Program pendidikan bagi
anak indigo telah dijelaskan oleh College of Metaphysical Studies, dimulai
dengan berhenti memberikan label indigo pada anak-anak tertentu. Banyak orang
telah mencoba untuk memberikan label pada anak-anak dengan sebutan anak indigo
dan bangga dengan ini. Padahal, pemberian label akan membuat mereka masuk ke
dalam kotak yang dapat membatasi kreativitas dan kemampuan untuk mencapai
potensi yang terbesar.
9 Penderitaan yang
Ditanggung Anak Indigo
Terlahir sebagai anak
Indigo bukanlah sebuah pilihan, tetapi merupakan takdir yang tidak bisa
dihindari. Ketika dia menyadari kehadirannya bukan sebagai orang biasa,
merasakan kemarahan yang besar terhadap perilaku manusia yang buruk dan jahat,
melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain, ingin merubah dunia menjadi
lebih baik dengan kekuatan sendiri, saat itu dia tidak bisa lagi melepaskan
diri dari tanggung jawab, karena dia sudah menyadari bahwa dia adalah seorang
anak Indigo.
Hari-harinya dipenuhi
oleh pemikiran-pemikiran yang mendesak, susah tidur dengan tenang, dan
penglihatan-penglihatan yang mengganggu pikiran dan perasaan, sepertinya
hidupnya sudah ditakdirkan untuk menanggung semua itu. Dia mungkin bisa
melupakannya untuk beberapa saat, tetapi pemikiran-pemikiran dan suara-suara
akan terus mengisi hari dan malamnya.
Berikut adalah 10
penderitaan yang harus ditanggung oleh anak Indigo sebagai resiko keindigoannya. Dampaknya
bisa dikurangi apabila mendapatkan bimbingan dan penyembuhan yang
tepat. Bagi sebagian anak Indigo proses penyembuhan bisa dilakukan sendiri
tanpa bantuan orang lain.
1. Sakit Kepala
Yang Hebat
Hampir semua indigo
pernah mengalami sakit kepala yang hebat. Hal ini disebabkan proses
berpikir yang keras tanpa dikehendaki, banyak hal yang ingin dilakukan tapi
tidak bisa diatasi, dan pikiran yang terlalu luas memasuki hal-hal yang tidak
bisa disentuh oleh pemikiran manusia pada umumnya. Kondisi ini memerlukan
energi besar dan proses berpikir yang berat.
Terapi obat mungkin
bisa membantu, tetapi bersifat non permanen dan beresiko kelebihan pemakaian
karena penggunaan yang terus-menerus. Meditasi dan perbaikan aura cakra
adalah terapi terbaik, selain bisa dilakukan sendiri juga mempunyai resiko yang
lebih ringan. Mungkin juga perlu belajar memperlambat detak jantung dan
menurunkan tekanan darah.
2. Susah Tidur
Suara-suara yang
mengganggu, penampakan-penampakan, melihat penderitaan alam, sukma yang berjalan
kemana-mana, dan pemikiran-pemikiran idealis yang menuntut perwujudan membuat
seorang anak indigo susah untuk tidur. Walaupun mata terpejam tetapi tetap
mendengar dan berpikir.
Anak Indigo harus
belajar untuk sering berkoneksi dengan Tuhan lebih intensif dan berpasrah
dengan segenap jiwa kepada-Nya. Lepaskan semua beban pikiran, mintalah
pentunjuk dan serahkan kepada-Nya untuk menyelesaikan.
3. Lambung Yang
Lemah
Salah satu organ
tubuh yang paling menderita disebabkan stress karena berpikir dengan berat
adalah lambung. Lambung yang lemah akan bereaksi negatif berupa produksi
asam lambung yang berlebihan pada saat anak Indigo stress. Makan obat
sakit lambung secukupnya dan perbanyak ibadah serta lakukan meditasi untuk
penenangan.
4. Empati Yang
Menyakitkan
Tidak mudah untuk
berempati terhadap penderitaan orang lain, atau alam yang sedang dizholimi oleh
manusia-manusia jahat dan serakah, sedangkan sedikit yang bisa dilakukan untuk
memperbaiki keadaan buruk itu. Rasa empati ini sering kali berakibat buruk
kepada anak Indigo. Disebabkan kepekaan yang berlebihan pada anak Indigo,
rasa empati yang mendalam bisa menjadikan dirinya ikut menderita. Rasa
empati terhadap orang yang sakit bisa membuat anak Indigo menderita penyakit
yang sama, seperti terjadi penularan walaupun bukan penyakit yang menular.
Untuk mengurangi efek
negatif rasa empati yang mendalam ini sebagian anak Indigo mengambil sikap
tidak acuh yang berlebihan. Sehingga mereka tampak sebagai anak yang tidak
peduli lingkungan sosial dan tidak mau bergaul.
Sebaiknya rasa empati
disalurkan ke dalam bentuk tindakan langsung seperti mengobati orang yang sakit
atau berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan dan kebaikan orang
lain. Penyaluran energi dalam bentuk kepasrahan kepada Tuhan adalah jalan
yang paling efektif.
5. Rasa Marah
Yang Mendesak
Rasa marah melihat
perilaku manusia yang buruk dan jahat adalah alasan utama seorang anak Indigo
ingin menunaikan kewajibannya. Rasa marah ini kemudian berwujud menjadi
semangat yang besar untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Bagi anak
Indigo yang belum menemukan jati dirinya, biasanya rasa marah ini bisa
berakibat buruk terhadap perilakunya kepada orang di
sekitarnya. Perlawanan dan protes-protes akan selalu ditunjukkannya kepada
orang di sekelilingnya, seperti orang tua, saudara-saudaranya dan guru di
sekolah yang tidak memahami keadaannya.
6. Kepribadian
Yang Berubah-Ubah
Persinggungan anak
Indigo dengan dimensi supranatural yang terlalu sering dan mendalam
mengakibatkan pengaruh negatif berupa “jejak yang tertinggal”. Hal ini
semacam sisa-sisa efek elektromagnetik pada sel-sel otak. Jejak-jejak
dimensi lain ini kemudian akan berulang berupa “kunjungan-kunjungan” yang
berlanjut.
Karena suara dari
dimensi lain itu datang berupa gelombang yang kemudian ditafsirkan sebagai suara
di dalam batin, seringkali anak Indigo mengalami efek kebingungan berupa
kepribadian ganda. Bahkan seringkali antar “pribadi” terjadi pertentangan
pendapat dalam menghadapi suatu permasalahan.
Untuk mengatasi hal
ini anak Indigo harus mempertajam indera keenamnya untuk membedakan setiap
“pribadi” yang datang. Mungkin diri anak indigo akan menjadi sebuah forum
pertemuan berbagai “pribadi”, namun sebagai pribadi yang bebas seorang anak
Indigo harus mampu mandiri dan mempunyai pandangan atau keyakinan sendiri yang
kuat. Jadikan setiap informasi yang datang sebagai pengetahuan dan
dimanfaatkan seperlunya sesuai dengan kebutuhan.
7. Dilematis
Ada sebagian anak
Indigo – umumnya yang sudah menginjak remaja – yang mengalami kebingungan untuk
memilih antara dua hal, apakah akan terus menjadi anak Indigo dengan segala
atribut dan tanggung jawabnya atau berusaha memadamkan keindigoannya dan tidak
peduli dengan apa pun yang terjadi di sekitarnya. Kedua pilihan itu
sama-sama tidak enak, terlebih-lebih kalau harus memadamkan keindigoan
sedangkan tuntutan tanggung jawab terus mengejar-ngejar. Bisa-bisa hidup
seorang Indigo akan dihantui perasaan bersalah sampai dewasanya.
8. Cap “Aneh”
Cap “aneh” sebetulnya
hal lumrah bagi seorang Indigo. Tetapi stempel “aneh” ini akan menjadi
permasalahan serius bagi anak-anak yang belum bisa menerima penolakan
lingkungan. Perlu pengertian orang tua dan orang di sekitarnya untuk tidak
terlalu memposisikan anak Indigo sebagai “alien” di lingkungannya sendiri.
9. Dijauhi
Teman-Teman
Beberapa anak Indigo
dijauhi dalam pergaulan teman sebayanya karena dia lebih sering menjadi “orang
tua” bagi teman-temannya, ketimbang sebagai teman
bermain. Peringatan-peringatan, nasehat dan larangan-larangan membuat
anak-anak lain jengkel dan menjauh.
Walaupun kesendirian
lebih disukai oleh anak Indigo daripada berkumpul dengan teman-temannya,
sebaiknya dia tetap harus bersosialisasi dengan tetap bersekolah dan bermain
bersama keluarga.
Bagi para orang tua
dan guru anak-anak Indigo hendaknya memahami bahwa anak Indigo mempunyai
kondisi kejiwaan yang khusus. Pemahaman orang-orang di sekitarnya atas
keadaan mereka akan sangat membantu penyembuhan luka batin yang
dialaminya. Menjadi tanggung jawab kita bersama menghantarkan mereka
menuju keberhasilan hidup di masa dewasanya kelak.
10 Kemampuan Tidak
Umum dan Aneh Orang Indigo
Kehadiran orang
Indigo di bumi diyakini sejak manusia pertama muncul – ini berarti semua
manusia keturunan orang Indigo. Di masa awal kehidupan pra sejarah manusia
hanya mengandalkan kemampuan yang ada pada dirinya untuk menghadapi kekerasan
alam. Karena ilmu pengetahuan dan teknologi belum berkembang pesat seperti
sekarang, satu-satunya cara mempertahankan diri untuk menjaga kelangsungan
hidup di bumi adalah dengan menggunakan secara optimal semua anggota tubuh yang
ada.
Bagian terlemah dari
tubuh manusia tapi memiliki kekuatan pengendalian terbesar adalah otak. Organ
lembek yang harus dilindungi tulang tengkorak keras ini merupakan pusat
perintah, kendali, dan pengatur keseluruhan organ tubuh dan triliyunan sel
lainnya (sekitar 100 triliyun sel yang membentuk tubuh manusia).
Ketiadaan peralatan
pada masa itu memaksa manusia berpikir menggunakan otaknya untuk menembus
rintangan alam. Selain menciptakan peralatan sangat sederhana seperti batu
pemantik api, senjata dari batu, perangkap binatang, pakaian dari kulit
binatang buruan yang berbulu, dan lain sebagainya, manusia juga mengembangkan
kemampuan organ tubuh terutama panca indranya.
Kekuatan daya sensor
panca indra meningkat karena secara alami dibutuhkan, misalnya mata untuk
melihat binatang buruan yang berada di tempat jauh, telinga untuk mendengarkan
suara binatang buas yang berbahaya pada malam hari, penciuman untuk mengendus
bau air di tengah padang pasir dan lain-lain. Peningkatan kekuatan daya sensor
panca indra ini berlangsung terus-menerus karena sering dipergunakan, dan
apabila sampai pada suatu kondisi puncak tertentu kemampuannya bisa sangat
mencengangkan.
Mengindera
Dengan Otak
Proses pengindraan
dengan alat indrawi adalah kegiatan sensor informasi dengan menggunakan alat
bantu. Tingkat kekuatan alat bantu, seperti mata, telinga, hidung, lidah dan
kulit – yang sering disebut panca indra – sangat menentukan hasil pengindraan
yang dicapai. Alat indra yang lemah atau rusak tidak bisa menghasilkan proses
pengindraan yang baik. Begitu juga tingkat kemampuan sistem syaraf pusat dengan
ujung-ujung syarafnya ikut menentukan proses penghantaran sinyal-sinyal listrik
statis dari alat indra ke otak.
Pada orang indigo
fungsi alat bantu panca indra dikurangi dan sebagai gantinya digunakan
pengindraan langsung oleh otak dengan tugas sensor dibantu oleh ujung-ujung
syaraf di tepi otak bagian luar. Ujung-ujung syaraf otak ini menangkap secara
langsung pancaran gelombang yang mendatanginya dan mengirimkannya menjadi
sinyal-sinyal listrik untuk diolah di otak.
Gelombang Otak
Dalam melakukan
kegiatannya otak menggunakan energi dari tubuh yang kemudian diubah menjadi
energi listrik. Tegangan listrik yang dibutuhkan oleh otak untuk bekerja hanya
1/10 volt. Dengan sinyal-sinyal listrik inilah otak bekerja menerima, mengolah
dan menyampaikan informasi. Semua kegiatan otak ini berlangsung di sel-sel yang
jumlahnya 1 triliyun, 100 milyar sel aktif dan 900 milyar sel-sel penghubung.
Dalam melakukan
kegiatannya otak memancarkan gelombang yang disebut gelombang otak. Gelombang
otak ini dibedakan menurut frekuensinya, yaitu Gamma (berfrekuensi 16-100 Hz),
Beta (12-19 Hz), Alpa (8-12 Hz), Theta (4-8 Hz), Delta (0,5-4 Hz) dan yang
terakhir ditemukan oleh Dr. Jeffrey D. Thompson, D.C., B.F.A . ,dari
Neuroacoustic research, bahwa masih ada gelombang otak dengan frekuensi dibawah
delta, atau dibawah 0.5 hz, yakni gelombang Epsilon. Semua gelombang tadi
merambat di udara dengan kecepatan cahaya sebesar 299.792,46 kilometer per
detik.
Gelombang otak inilah
yang ditangkap oleh sensor di otak orang Indigo sebagai pembawa informasi dan
dipancarkan kembali sebagai bentuk penyampaian informasi atau perintah.
Gelombang otak berfrekuensi sangat rendah, sehingga mudah dipantulkan oleh
penghalang, seperti partikel debu dan akan tersebar sehingga mudah dikumpulkan.
Kebanyakan otak orang Indigo bekerja di gelombang dengan frekuensi sangat
rendah (Alpha ke bawah).
Kemampuan yang tidak
umum dan aneh berikut ini sering dihubung-hubungkan dengan mistik. Padahal
kemampuan ini murni kelebihan daya kerja otak dari manusia secara umum, hingga
mampu terhubung dengan dimensi yang lebih tinggi.
1. Telepati
Telepati adalah
kemampuan membaca pikiran dan perasaan manusia atau makhluk lain sering
dihubungkan dengan cakra mata ketiga – cakra adalah semacam lubang hitam (black
hole) pada jiwa kita – yang posisinya terletak di depan kepala (dahi). Enam
kemampuan setelah ini juga mengandalkan kekuatan cakra ketiga.
Mata ketiga tersebut
pada tubuh kita terletak di otak bagian depan. Secara fisik berupa ujung-ujung
syaraf di kulit luar otak yang berperan sebagai sensor gelombang yang datang.
Setiap kali orang
berpikir dan beremosi maka otak akan memancarkan gelombangnya. Gelombang
berfrekuensi rendah ini merembet dan memantul ke sana kemari dengan kecepatan
cahaya kemudian diindra oleh sensor di otak orang indigo dan diolah di otak
untuk diubah menjadi sebuah gambaran.
Kemampuan membaca
pikiran dan perasaan – menangkap gelombang – dimiliki hampir semua orang
Indigo, termasuk juga anak-anak Indigo yang masih bayi. Sedangkan kemampuan
berkomunikasi jarak jauh – mengirim gelombang – hanya dimiliki oleh orang
Indigo tertentu saja.
2.
Klervoyans
Kemampuan untuk
melihat kejadian yang sedang berlangsung di tempat lain. Sama seperti pikiran
dan perasaan yang memancarkan gelombang, setiap peristiwa di alam juga
memancarkan gelombang. Gelombang tersebut dipancarkan oleh setiap makhluk yang
terlibat dalam peristiwa itu, bahkan benda mati sekalipun memancarkan gelombang
dari gerak elektron pada atom dan getaran molekulnya. Kemampuan ini meliputi
juga kemampuan melihat benda-benda yang tersembunyi atau berada di suatu tempat
yang tertutup.
3. Prekognision
Hal ini berhubungan
dengan kemampuan memprediksi dan membuat peristiwa yang akan terjadi.
Memprediksi peristiwa artinya menggambarkan sebuah kejadian yang akan terjadi
sedangkan membuat peristiwa maksudnya menetapkan kejadian yang akan terjadi di
masa depan. Kemampuan untuk menetapkan suatu peristiwa di masa depan termasuk
kemampuan sulit yang jarang dimiliki oleh orang Indigo secara umum.
Prediksi diperoleh
dengan 2 cara, yakni dengan melihat langsung kejadian yang sedang berlangsung
di masa depan atau membaca dan menyimpulkan data-data yang ada di masa sekarang
dan menyimpulkan sebuah kemungkinan terbesar yang akan terjadi di masa depan.
Cara pertama
dilakukan dengan jalan mengembara di dimensi waktu. Rahasianya terletak pada
keanehan sifat dimensi waktu. Dimensi waktu tidak berbentuk linier seperti
dimensi ruang, tapi berbentukl spiral dengan arah putaran ke dalam dimensi
ruang. Anda bayangkan tangga berputar berbentuk spiral di dalam sebuah gedung.
Karena arah putaran
spiral dimensi waktu mengarah ke dalam dimensi ruang, maka pancaran gelombang
yang dipancarkan sebuah peristiwa di masa lalu atau masa depan bukan berasal
dari luar tubuh tapi dari dalam tubuh. Meskipun datangnya gelombang dari dalam
tubuh diperlukan usaha lebih keras menangkap gelombang ini karena sifat dimensi
waktu yang bisa melebar dan menyempit tak terbatas (tidak berhingga). Inilah
yang disebut mengembara di dimensi waktu.
Namun di dalam
dimensi waktu terdapat sebuah jalan pintas, yakni adanya dawai kosmik yang
terletak memotong spiral waktu. Anda bayangkan sebuah lift yang memotong tegak
lurus arah putaran tangga spiral tadi. Perjalanan dengan menggunakan lift pasti
lebih cepat dibandingkan dengan menuruni tanggal berjalan berputar.
Pada prakteknya
mengembara di dimensi waktu bagi seorang Indigo cukup dengan konsentrasi dan membayangkan
suatu waktu (Tahun, bulan, tanggal, atau jam) tertentu – gambarannya bisa
berupa kalender dan sebuah jam, dan melihat apa yang terjadi pada saat itu.
Akan lebih mudah kalau ada orang / saksi yang diketahui terlibat pada peristiwa
itu.
4. Retrokognision
Berhubungan dengan
kemampuan melihat dan membuat peristiwa di masa lampau. Yang dimaksud dengan
kemampuan membuat peristiwa adalah menetapkan suatu kejadian di masa lampau dan
itu berpengaruh kepada masa sekarang. Hal ini juga berhubungan dengan spiral
dimensi waktu. Kemampuan ini sangat jarang dimiliki oleh orang Indigo karena
jarang dipergunakan.
Yang umum dilakukan
oleh orang Indigo adalah melihat kejadian di masa lalu untuk menjelaskan suatu
keadaan yang ada di masa sekarang. Biasanya yang dicari adalah sebab-sebab
suatu kejadian, siapakah orang-orang yang terlibat dan bagaimana proses
terjadinya.
5. Mediumship
Orang Indigo
mempunyai kemampuan untuk menggunakan ruhnya dan ruh orang atau makhluk lain
sebagai medium. Orang Indigo mampu berkomunikasi dengan ruh untuk menggali
informasi.
Ruh adalah gumpalan
energi hidup yang berstruktur (badan, kepala dan anggota badan ruh). Ruh
menyimpan kenangan seperti halnya tubuh manusia dengan otaknya. Kenangan yang
direkam oleh ruh berasal dari pengetahuan dasar yang bersifat idealis (berasal
dari Sang Sumber) dan sudah ada sebelumnya serta pengalaman yang bersifat
realistis hasil perjalanan selama hidup bersama tubuh.
Melihat makhluk dan
berkomunikasi dengan makhluk lain yang tidak terlihat tapi berada di dimensi
kita termasuk dalam kemampuan ini.
6.
Psikometri
Bermakna kemampuan
menggali informasi dan berkomunikasi dengani objek apa pun. Hal ini
dimungkinkan karena setiap benda terdiri dari susunan atom yang membentuk
molekul. Molekul pada benda padat, gas atau cair bergetar dan getarannya
menghasilkan gelombang. Molekul dan atom itu juga dapat menyimpan rekaman suatu
peristiwa. Rekaman ini bisa digali dan dibaca.
7. Sugesti
hipnosis
Orang Indigo yang
tidak belajar hipnosis bisa menghipnosis dengan kemampuan telepatinya. Walaupun
proses sugestinya berjalan lamban namun bersifat permanen dan bisa diwariskan.
Contoh adalah hasil sugesti hipnosis yang dilakukan orang-orang Indigo seperti
para Rasul, Nabi, wali dan orang suci lainnya. Pengaruh mereka masih terus berbekas
hingga sekarang.
8. Analitik
Kecerdasan (IQ) orang
Indigo rata-rata di atas 120. Kelebihan dari orang biasa adalah kemampuan
analisa data secara cepat, luas dan kontinyu. Data-data yang tersebar dan acak
akan dikumpulkan dan saling dihubungkan dengan cepat. Sebuah kesimpulan atau jawaban
atas sebuah pertanyaan atau permasalahan bisa diperoleh oleh seorang Indigo
hanya dalam waktu beberapa detik, terutama yang berhubungan dengan analisa
kejadian alam. Kemungkinan ini berhubungan dengan kapasitas dan kemampuan
proses di otak yang lebih besar dari orang umum.
9.
Telekinetik
Telekinetik artinya
menggerakkan benda dari jarak jauh. Pada umumnya berhubungan kuat dengan
kemampuan telepati seperti sugesti hipnosis. Merubah perilaku orang lain dengan
mengubah susunan genetik pada spiral DNA dan menggerakkan sel, kelenjar atau
organ tubuh dalam sistem metabolisme tubuh. Kemampuan untuk menggerakkan benda
dengan massa besar tidak umum dimiliki oleh orang-orang Indigo.
10.Komunikasi Dengan
Tuhan
Kemampuan ini
berhubungan dengan cakra mahkota pada bagian atas kepala yang merupakan pintu
komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Cakra ini pada orang Indigo berwarna
ungu yang sangat kuat terutama pada saat terjadi koneksi dengan Sang Sumber.
Hubungan dengan makhluk-makhluk suci seperti malaikat dan dimensi lain yang
lebih tinggi, juga terjadi di cakra ini.
10 kemampuan tidak
umum ini tidak semuanya dimiliki oleh semua orang Indigo. Namun apabila terus
dilatih semua kemampuan akan bisa dimiliki karena pada dasarnya hal itu sudah
ada pada setiap Indigo. Untuk orang yang bukan Indigo kemampuan ini juga bisa
diperoleh dengan latihan keras dan disiplin, namun seringkali hambatannya juga
sangat besar.
Kemampuan-kemampuan
tersebut tidak lantas membuat orang Indigo berbuat semaunya dan melakukan
kejahatan terhadap makhluk lain. Ingatlah ungkapan berikut ini : Kekuatan
yang lebih menuntut tanggung jawab yang lebih pula. Salam damai.
Sumber: http://fandifirmansyah.blogspot.co.id/
www.wikipedia.org,www.wikimu.com,www.detik.com,www.psikologizone.com,
(PIC : health.detik.com)