Kamis, 27 Maret 2014

CATATAN DARI HARAMAIN

CATATAN  DARI  HARAMAIN
SEBUAH REFLEKSI DARI PERJALANAN UMRAH
PEGAWAI SDIA 17 (BINTARO) DAN SDIA 09 (KEMANG PRATAMA)



Bandara Soeta, 7 Januari 2014 (pukul 22.30 WIB)
Alhamdulillah, pesawat Etihad Airways pun landing dengan mulus, dan rombongan umrah pegawai dari SDIA 17 - Bintaro dan SDIA 09 - Kemang Pratama, tiba di tanah air. Walaupun sempat tertunda seminggu, kegiatan ibadah umrah yang seharusnya terjadwal dari tanggal 23–31 Desember 2013, namun berkat izin-Nya, baru berangkat tanggal 29 Desember 2013 sampai dengan 7 Januari 2014

Hampir semua jamaah menyatakan, bahwa ibadah yang hanya 10 hari nampaknya belum cukup. Rasanya ingin tinggal lebih lama di Haramain (Makkah dan Madinah) dan bermanja-manja menjadi tamu Allah dan tamu Rasulullah, ingin berlama-lama menikmati jamuan-Nya dan keramahan penduduk kedua kota Haram tersebut. Bagaimana kita tidak merasa betah, menurut seloroh teman, bila hari-hari yang kita lakukan hanya ibadah, makan, dan tidur (tentu saja dengan hiburan berupa window-shoping / belanja).

Jiwa ini rasanya teduh dan damai karena bersih dari permasalahan duniawi. Untuk sementara terlupakanlah rutinitas pekerjaan. Tak lagi sibuk dengan segala polemik dan masalah yang selama ini menjejali kehidupan kita. Telinga kita pun bersih dari polusi berita / hiruk pikuk politik di tanah air. Terbebaslah kita dari acara gosip dan tayangan sampah dari TV yang saban hari membordir kita.

Jiwa dan pikiran pun terasa lebih jernih dan bertambah dekat kepada-Nya. Betapa kita ingin selamanya larut dalam rangkaian ibadah di seputar Baitullah tersebut. Kita layaknya sebutir debu di antara alam semesta yang senantiasa beredar dan thawaf dengan isiqomah. Betapa syahdunya dapat melepas rindu kepada Sang Khaliq. Menyatu di antara dengungan mistis dari jamaah yang mengagungkan asma-Nya, ratapan tangis di Multazam, kepasrahan hamba kepada Sang Pencipta, rintihan taubat yang mengiris, ketakjuban atas kebesaran dan keagungan ciptaan-Nya. Selain itu, makin menguatlah perasaan tawadhu kita terhadap ajaran dan tauladan dari kakek-kakek kita Nabiyullah Ibrahim AS, dan Baginda SAW.

Alasan inilah yang mendorong kami bertekad untuk dapat melaksanakn ibadah umrah, yaitu karena ingin melaksanakan perintah-Nya dengan memenuhi panggilan-Nya. Jerih payah dalam menabung selama beberapa tahun dan penantian panjang pun terbayar sudah. Selain tentu saja, kami punya target yaitu adanya peningkatan kualitas personal pegawai, khususnya dari segi keagaamaan / ketaqwaan.

Sebagai bonus, tentu saja ibadah umrah ini juga mempunyai nilai lebih dari sekedar plesiran atau wisata semata. Ada beberapa hal yang membuat kita senantiasa ingin kembali ke dua kota Haram tersebut.
Ø  Aspek sejarah :
Dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di sekitar Makkah dan Madinah, kita jadi lebih dekat dan mengenal para pejuang-pejuang Islam. Kita lebih dapat merasakan betapa berat perjuangan mereka dalam menegakkan risalah agama di tengah-tengah gurun yang sangat tandus dan berbukit-bukit.
Ø  Aspek sosiologi :
Di sela-sela rangkaian ibadah yang kita lakukan, kita menyempatkan diri untuk bertegur sapa dan bersilaturahim dengan saudara-saudara dari berbagai belahan dunia. Dari sekedar obrolan mereka kita dapat mengetahui kondisi saudara kita yang memprihatinkan. Betapa masalah politik yang mencekam masih menimpa saudara kita di Mesir, Suriah, Palestine.
Ø  Aspek kuliner dan wisata :
Tentu saja salah satu hiburan di sela-sela pelaksanaan ritual ibadah umrah adalah kita dapat mencicipi berbagai kuliner khas Timur Tengah yang banyak terdapat di sepanjang jalan dari hotel menuju Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
Selain mencoba makanan, para jamaah dapat memanjakan libido shopping-nya (lempar jumroh riyal) dengan berbelanja untuk oleh-oleh keluarga di tanah air.

Walaupun belum mampu untuk melaksanakan ibadah haji, tapi ibadah umrah ini rasanya cukup untuk memenuhi dahaga kerinduan kepada-Nya. Semoga rekan-rekan yang sudah menancapkan niat untuk beribadah umrah pada putaran berikutnya pada tahun depan, dapat dikuatkan niatnya dan dimudahkan ikhtiarnya. Sehingga semua target peningkatan keimanan dan ketaqwaan para pegawai berimbas pada peningkatan kualitas kinerjanya.
Wallahu a’lam bishawab!



Jamaah umrah dari Albin dan Alkem tengah berpose di depan Masjidil Haram.




Jamaah dari Mesir yang sangat bersemangat menceritakan tentang
dukungan mereka terhadap Presiden Mursi ( Four for Mursi, Two for Sisi, hehehee….)



Wassalam...!