Selasa, 31 Januari 2012

TEH GINASTEL



Bagi anda yang hobi nge-teh tentu kenal dengan istilah ini; GINASTEL. Sebenarnya istilah per-ngetehan ini hanya populer 
di daerah Jawa Tengah, Solo khususnya. 

GINASTEL ini artinya teh yang disajikan 
dalam keadaan LEGI (manis), PANAS, dan KENTEL (kental).

Tentu bisa kebayang betapa nikmatnya rasa teh ini, 
terlebih-lebih kalau dinikmati pada saat Januari yang basah ini.

Terlebih-lebih lagi kalau dihidangkannya 
dengan cankir-cangkir cantik seperti ini :

















SEMUA BAYI BISA MENJADI JENIUS



SETIAP orang tua pasti bermimpi memiliki anak yang cerdas seperti Albert Einstein. Kabar gembira itu datang. Beberapa penelitian membuktikan mimpi itu tidak terlalu muluk. Gagasan ini sebenarnya sudah pernah dikemukakan oleh Plato. Nah sekarang ini penelitian baru yang dilakukan oleh University of Missouri telah mengkonfirmasi gagasan filsuf besar ini.
 
Plato memiliki keyakinan bahwa semua bayi dilahirkan dengan pengetahuan intuitif fisika. Apakah ini berarti bayi Anda adalah Einstein berikutnya? Tidak cukup sampai di situ. Bayi tidak dilahirkan dengan pengetahuan bawaan dari teori relativitas atau hukum-hukum Newton tentang gerak.



“Kami percaya bahwa bayi yang lahir dengan pengetahun tentang benda-benda di sekitar mereka. Saat anak bertumbuh, pengetahuan ini disempurnakan dan akhirnya dibawa hingga dewasa,” kata Profesor di University of Missouri Kristy van Marle.
Dalam review literatur ilmiah 30 tahun terakhir, Van Marle menemukan bayi pada usia dua bulan memiliki pemahaman intuitif gravitasi. Anak itu mampu mengantisipasi benda yang tidak ada penahan akan jatuh. Selanjutnya, di usia lima bulan, bayi mampu memahami zat non-kohesif seperti pasir atau air yang tidak solid.

Lalu bagaimana untuk mengasah kemampuan intuisi fisika si anak agar kelak bayi bisa cerdas seperti Einstein? Sering-sering berkomunikasi dengan bayi Anda. Usia 4-5 bulan ketika bayi sedang lucu-lucunya justru merupakan usia emas. Saat itu otak bayi mampu menyerap berbagai bahasa dengan baik. Jika cukup nekat, mungkin Anda bisa perkenalkan bayi Anda dengan istilah-istilah filsuf.

(sumber : metrotvnews.com & physics.com)

Senin, 30 Januari 2012

SEMANGAT BELAJAR - BELAJAR UNTUK SEMANGAT


Membaca berita di media tentang kondisi sekolah dan sarana belajar di daerah memang sungguh memprihatinkan. Sementara itu bagi bapak-bapak wakil kita di Senayan sibuk membayangkan "cipratan" dana dari renovasi toilet, renovasi parkir, dan tetek-bengek perbaikan di kantornya, sehingga lupa memikirkan kondisi warga yang seharusnya menjadi amanahnya. (mode : BIJAKSANA on)


Kita pun patut mengacungi jempol kepada para pelajar - murid - siswa kita yang tetap bersemangat pergi ke sekolah untuk belajar, walau harus melalui medan yang berbahaya. 
Mereka harus melewati sungai hanya dengan bergantung pada sisa-sisa jembatan yang hampir rubuh. Sebuah perjuangan yang luar biasa demi niatnya untuk bisa belajar di sekolah. 

Bagi anak-anak yang tinggal di kota pun, mereka tetap semangat meski harus pergi ke sekolah walau di liputi rasa malas karena udara dan cuaca Januari yang ekstrim dengan curah hujan dan angin puting beliungnya.



Semoga dengan semangat dan motivasinya, mereka kelak dapat menjadi pemimpin-pemimpin bangsa yang lebih 'cerdas" dan lebih amanah dibandingkan dengan Bapak-bapak sekarang yang tengah berkuasa. Amin!



" ... kemudian pada hari itu, kamu akan ditanya tentang harta kenikmatan (harta) yang kamu megah-megahkan di dunia itu ..."
( QS. at Takaatsur / 102 : 8 )

Bercermin dari anak-anak tadi, kita pun sebagai orang tua - dengan bermacam profesi dan kesibukan, tentu juga harus bersemangat dalam bekerja untuk menjaga kualitas dan produktifitas kinerja kita.
Terlebih-lebih, pada bulan Rabi'ul awwal ini, di tengah-tengah kita memperingati Milad Nabi Muhammad SAW, kita juga bisa mencontoh semangat dan kedisiplinan beliau. Rasulullah adalah seorang guru di tengah umatnya, beliau juga seorang jenderal yang sangat gigih. Selain itu Nabi Muhammad adalah seorang politikus yang adil dan juga seorang kepala rumah tangga yang sholeh.
Dengan empat tugas yang harus diemban, tapi beliau tidak pernah mengeluh bahkan raut wajahnya selalu memancarkan senyum semangat.

Dalam lingkungan kehidupan sekitar pun sebenarnya juga banyak contoh-contoh yang menggambarkan betapa semangatnya mereka walau dengan kehidupan yang sangat sederhana, dan di tengah cobaan hidup yang sangat berat.
(Moga-moga mereka senantiasa diberi kekuatan dan ketabahan... Amin!)

( Sumber gambar : aksesdunia.com, radarbogor.com)




Selasa, 24 Januari 2012

ASAL MULA NAMA-NAMA MARGA BATAK



            Bukan bermaksud menyebar masalah SARA, tapi sekedar ingin berbagi. Ternyata nama-nama saudara kita dari suku Batak itu ada sejarahnya. Mau tahu...? Mau tahu...?

Ini dia ceritanya :

        Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang pendekar wanita, Butet namanya. Sebelum lulus dari Pandapotan silat, ia harus menempuh ujian Nasution. Agar bisa berkonsentrasi, dia memutuskan untuk menyepi ke gunung dan berlatih.

      Saat di perjalanan, Butet merasa lapar sehingga memutuskan untuk mampir di Pasaribu setempat. Beberapa pemuda tanggung yang lagi nonton sabung ayam sambil Toruan, langsung Hutasoit-soit melihat Butet yang seksi dan gayanya yang Hotma itu. Tapi Butet tidak peduli, dia jalan Sitorus memasuki rumah makan tanpa menanggapi, meskipun sebagai perempuan yang ramah tapi ia tak gampang Hutagaol dengan sembarang orang.

       Naibaho ikan gurame yang dibakar Sitanggang dengan Batubara membuatnya semakin berselera. Apalagi diberi sambal terasi dan Nababan yang hijau segar. Setelah mengisi perut, Butet melanjutkan perjalanan. Ternyata jalan ke sana berbukit-bukit. Kadang Nainggolan, kadang Manurung. Di tepi jalan dilihatnya banyak Pohan. Kebanyakan Pohan Tanjung. Beberapa diantaranya ada yang Simatupang diterjang badai semalam.

       Begitu sampai di atas gunung, Butet berujar "Wow, Siregar sekali hawanya" katanya, berbeda dengan kampungnya yang Panggabean. Hembusan Perangin-angin pun sepoi-sepoi menyejukkan, sambil diiringi Riama musik dari mulutnya. Sejauh Simarmata memandang warna hijau semuanya. Tidak ada tanah yang Girsang, semuanya Singarimbun.

      Tampak di seberang, lautan dan ikan Lumban-lumban. Terbawa suasana,mulanya Butet ingin berenang. Tetapi yang ditemukannya hanyalah bekas kolam Siringo-ringo yang akan di-Hutauruk dengan Tambunan tanah. Akhirnya, dia memutuskan untuk berjalan-jalan di pinggir hutan saja,yang suasananya asri, meskipun nggak ada Tiurma melambai kayak di pantai.

      Sedang asik-asiknya menikmati keindahan alam, tiba-tiba dia dikejutkan oleh seekor ular yang sangat besar. "Sinaga!" teriaknya ketakutan sambil lari Sitanggang-langgang. Celakanya, dia malah terpeleset dari Tobing sehingga bibirnya Sihombing. Karuan Butet menangis Marpaung-paung lantaran kesakitan. Tetapi dia lantas ingat, bahwa sebagai pendekar pantang untuk menangis. Dia harus Togar. Maka, dengan menguat-nguatkan diri, dia pergi ke tabib setempat untuk melakukan pengobatan.

     Tabib tergopoh-gopoh Simangunsong di pintu untuk menolongnya. Tabib bilang, bibirnya harus di-Panjaitan.  "Hm, biayanya Pangaribuan" kata sang tabib setelah memeriksa sejenak.

       "Itu terlalu mahal. Bagaimana kalau Napitupulu saja?" tawar si Butet.
       "Napitupulu terlalu murah. Pandapotan saya kan kecil".
       "Jangan begitulah. Masa' tidak Siahaan melihat bibir saya Sihombing begini? Apa saya mesti Sihotang, bayar belakangan? Nggak mau kan ?"
       "Baiklah, tapi pakai jarum yang Sitompul saja" sahut sang mantri agak kesal.
"Cepatlah! Aku sudah hampir Munthe. Saragih sedikit tidak apa-apalah".

       Malamnya, ketika sedang asik-asiknya berlatih sambil makan kue Lubis kegemarannya, sayup-sayup dia mendengar lolongan Rajagukguk. Dia Bonar-bonar ketakutan. Apalagi ketika mendengar suara di semak-semak dan tiba-tiba berbunyi "Poltak!" keras sekali.

       "Ada Situmorang?" tanya Butet sambil memegang tongkat seperti stik Gultom erat-erat untuk menghadapi Sagala kemungkinan.

       Terdengar suara pelan, "Situmeang". "Sialan, cuma kucing..." desahnya lega. Padahal dia sudah sempat berpikir yang  Silaen-laen. Selesai berlatih, Butet-pun istirahat. Terkenang dia akan kisah orang tentang Hutabarat di bawah Tobing pada jaman dulu dimana ada Simamora, gajah Purba yang berbulu lebat. Keesokan harinya, Butet kembali ke Pandapotan silatnya. Di depan ruang ujian dia membaca tulisan: "Harahap tenang! Ada ujian.

      "Wah telat, emang udah jam Silaban sih". Maka Siboru-boru dia masuk ke ruangan sambil menyanyi-nyanyi. Di-Tigor-lah dia sama gurunya "Butet, kau jangan ribut!, bikin kacau konsentrasi temanmu!"

      Butet, dengan tanpa Malau-malau langsung Sijabat tangan gurunya, "Nggak Pakpahan guru, sekali-sekali?!".

      Akhirnya, luluslah Butet dan menjadi orang yang disegani karena mengikuti wejangan guru Pandapotan silatnya untuk selalu, "Simanjuntak gentar, Sinambela yang benar!"



(cerita kacau hasil copast dari : grace.dagdigdug.com)

PANTUN ANAK : Sayang Keluarga




Tuan guru tinggi ilmunya
Bersemedi di dalam gua
Kita bisa hidup bahagia
Karena jasanya orang tua

Duduk sendiri di dalam huma
Angin semilir sejuk rasanya
Ingatlah teman, letaknya surga
Di bawah telapak kaki ibunda

Petani tua mengangkat bata
Jatuh di kaki hingga luka
Sungguh celaka hidup kita
                                                Bila tak bakti pada mereka



Kain sorban putih warnanya
Habis dicuci harus dibilas
Pengorbanan ayah dan bunda
Tak akan bisa kita membalas

Menjahit baju pakai benang
Biar indah ditambah pita
Pergi pagi pulangnya petang
Itu pengorbanan ayah kita

(Buat anak-anak, semoga pantun tersebut menambah sayang dan patuh kita kepada kedua orang tua) 

Senin, 23 Januari 2012

RAKER

        

      Tahun ajaran 2012/2013 masih beberapa bulan ke depan. Namun, kami harus menyiapkan rencananya sedini mungkin. Ada beberapa yang harus kami siapkan, sehingga kami perlu mengadakan Rapat Kerja dengan semua komponen sekolah. Kegiatan Raker akan kami adakan dalam beberapa session, dengan tema pembahasan yang berbeda tiap sesi-nya.

       Untuk sesi pertama ini kami menyiapkan Kurikulum untuk tahun depan. Dengan masukan-masukan dari Bp Pengawas, Bp Sie Kurikulum, Ibu Komite/Jam'iyyah, kami menyusun draf Kurikulum tsb.

Muatan kurikulum, sebagai core dari dokumen tsb, menjadi pembahasan yang paling 'seru'. Dari bab tersebut, kita akan tahu, bagaimana-berapa jam-apa yang akan disampaikan dalam KBM tahun depan.

(to be continued....) 

Sabtu, 21 Januari 2012

KONDISI : MOOD OFF



Kegiatan belajar : rehat.
Libur beberapa hari, utamanya untuk memperingati Tahun Baru Imlek (Selamat Tahun Baru, buat teman-teman yang merayakannya).

Tapi, justru pada 'durasi' waktu luang seperti ini, penyakit jenuh & 'bored feeling' sering menguasai.

Ternyata asyik juga ketika kita mencoba untuk mengisinya dengan kegiatan positif : acara keluarga; field-trip keluarga, kerjabakti menata kamar anak-anak kita, mencoba resep baru mereka.

Atau, mencoba menulis kembali, setelah beberapa pekan melalui 'masa-masa-tak-produktif-karena-rutinitas-kantor.

Tapi, apa yang mau ditulis, sementara pikiran & energi kita masih harus tercurah pada "Persiapan Kegiatan A,B,C,D,... Yang Sudah Menunggu di Depan Mata"

Minggu, 08 Januari 2012

MINGGU PAGI AWAL JANUARI



Hujan rintik telah usai
udara masih basah
mentari belum tampak
tapi tetap hangat
tak hendak bermalasan
karena banyak hal yang bisa kita lakukan



Like singing this song ???

BRUNOOOOO MARSSSSS :