ANAK INDIGO
Boleh
percaya atau tidak, sebagian dari kita dilahirkan memiliki kemampuan di atas
rata-rata. Berbeda dengan kisah superhero di komik-komik, kemampuan yang
dimiliki ini lebih mengarah kepada hal-hal spiritual dan supranatural. Secara
universal, mereka yang terlahir dengan kemampuan ini disebut dengan indigo.
Sampai saat ini,
ilmu pengetahuan masih belum dapat sepenuhnya memahami fenomena indigo.
Sebagian orang berusaha mencari jawabannya, sebagian lagi menolaknya dan
menganggapnya mengada-ada. Yang jelas, keberadaan anak indigo selalu
menimbulkan pertanyaan mengenai batas-batas antara sains dan metafisika.
Indigo berasal dari
bahasa Spanyol yang berarti warna nila. Konsep ini pertama kali dikemukakan
oleh Nancy Ann Tappe pada tahun 1970-an. Ia kemudian menerbitkan buku berjudul
'Understanding Your Life Through Color' pada tahun 1982. Dalam bukunya
tersebut, Tappe menjelaskan bahwa ia menyadari ada banyak anak yang lahir
dengan aura 'indigo'.
Aura merupakan
energi elektromagnetic yang berputar mengelilingi tubuh. Energi ini tergambar
dalam aneka warna yang beragam dan dapat dilihat melalui pemeriksaan Aura Video
Station atau ESP (Extra Sensory perception). Masing-masing warna menggambarkan
kondisi mental yang berbeda. Warna indigo merupakan representasi kondisi mental
yang bersifat spiritual.
"Anak indigo
terlahir dengan kemampuan yang bersifat spiritual dan memiliki kecerdasan yang
tinggi. Kemampuan spiritualnya bisa bermacam-macam dan berbeda dengan teman
sebayanya," kata dr Erwin Kusuma SpKJ (K), psikiater dari RSPAD Gatot
Subroto ketika berbincang dengan detikHealth seperti ditulis, Rabu
(3/10/2012).
Lebih lanjut lagi,
dr Erwin menerangkan bahwa kemampuan spiritual tersebut meliputi kemampuan
untuk melihat masa depan, melihat masa lampau, telepati, membaca pikiran,
bahkan melihat hal-hal yang gaib seperti hantu, makhluk halus dan hal-hal
supranatural lainnya. Tak jarang orang menyebut orang indigo sebagai orang yang
memiliki indera keenam.
Padahal menurut dr
Erwin, pemahaman mengenai indigo tidak sedangkal itu. Untuk dapat disebut
sebagai indigo, seseorang harus memiliki kecerdasan yang tinggi dan kemampuan
spiritual yang baik. Anak indigo memiliki kemampuan pemahaman yang melebihi
anak-anak seusianya. Namun ia juga memiliki kemampuan spiritual yang tinggi.
"Kalau
memiliki kecerdasan yang tinggi, anak itu dikatakan gifted. Kalau hanya
memiliki kemampuan spiritual, maka ia disebut cenayang. Anak indigo memiliki
kecerdasan yang tinggi dan kemampuan spiritual, oleh karena itu ia disebut
talented atau berbakat istimewa," jelas dr Erwin yang juga menjabat sebagai
penasihat Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indigo (YPPAI) ini.
Dr Erwin tidak
memungkiri bahwa konsep indigo yang besifat spiritual ini banyak disalahpahami.
Meskipun sudah ada banyak penelitian mengenai indigo saat ini, masih banyak
para ahli yang menganggap kemampuan yang dimiliki orang indigo merupakan
halusinasi atau gangguan lain yang perlu disembuhkan.
Padahal indigo
bukanlah kelainan dan tidak dapat dihilangkan. Pada halusinasi, gangguan yang
dialami tidak sesuai dengan realitas. Namun pada orang indigo, seringkali
kemampuan spiritualnya ini dikonfirmasi oleh bukti-bukti nyata yang mendukung.
Misalnya pada beberapa kasus anak-anak indigo yang memiliki bayangan sesuatu
yang akan terjadi, ternyata bayangannya tersebut benar-benar terjadi.
"Sifat-sifat anak
indigo bukan merupakan gejala penyakit, maka tidak akan tercantum dalam daftar
penyakit yang dirilis WHO. Tidak perlu dilakukan terapi, hanya pembinaan untuk
dirinya, orangtua dan gurunya yang belum mengerti tentang anak indigo,"
jelas dr Erwin. (pah/ir)
Putro Agus
Harnowo - detikHealth
Jakarta, Selama
ini anak indigo selalu identik dengan kelebihannya yang bisa melihat makhluk
halus atau membaca masa depan. Tapi sebenarnya apa saja ciri-ciri yang dimiliki
oleh anak indigo?
Anak indigo
seringkali disebut sebagai anak nila yaitu istilah yang biasa digunakan untuk
mendeskripsikan seorang anak yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang
spesial dan tidak biasa.
Anak indigo
terlahir dengan kemampuan yang bersifat spiritual dan memiliki kecerdasan yang
tinggi.
"Kalau
memiliki kecerdasan yang tinggi, anak itu dikatakan gifted. Kalau hanya
memiliki kemampuan spiritual, maka ia disebut cenayang. Anak indigo memiliki
kecerdasan yang tinggi dan kemampuan spiritual, oleh karena itu ia disebut
talented atau berbakat istimewa," jelas dr Erwin yang juga menjabat
sebagai penasihat Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indigo (YPPAI) ini.
Sementara menurut
dr Suzy Yusnadewi, SpKJ, psikiater anak dari Klinik Talenta Center, pada
umumnya tidak ada yang salah dengan anak indigo, karena anak-anak ini juga
terbilang normal hanya saja ia berbeda. Perbedaan ini terletak pada kemampuan
lebih yang dimiliki oleh anak-anak indigo.
"Anak indigo
adalah anak berkebutuhan khusus dan berkarakteristik khusus dengan perilaku
berbeda," ujar dr Suzy saat dihubungi detikHealth dan ditulis,
Rabu (3/10/2012).
dr Suzy menuturkan
anak-anak indigo cenderung memiliki sifat yang menyendiri, berhalusinasi dan
sulit bersosialisasi. Ada yang mengkategorikan anak indigo mirip dengan
schizofrenia, tapi secara kognitif atau daya pikir kecerdasan dia normal.
"Karena dia
punya perilaku berbeda atau biasa orang sebut indera keenam, anak indigo
biasanya bisa melihat makhluk halus atau peristiwa yang akan datang, tapi
secara medis itu masih kontroversi," ujar dr Suzy yang juga praktek di RSJ
Grogol.
dr Suzy menuturkan
ada beberapa ciri yang biasa dimiliki oleh anak indigo yaitu:
1. Memiliki
kemampuan di luar akal sehat
2. Punya pemikiran
sendiri
3. Sering tidak
bisa atau sulit untuk konsentrasi
4. Suka mengkhayal
5. Sering diam
6. Bisa
menceritakan suatu hal secara detail meski dia tidak mengalaminya, misalnya ia
bisa menceritakan temannya secara detail tapi saat bertemu secara nyata dengan
temannya itu ia tidak bisa akrab.
Sementara itu dalam
buku How To Raise An Indigo Child karangan Barbara Condron, ada
beberapa hal yang menjadi ciri khas dari anak indigo yaitu:
1. Memiliki
kemampuan tajam untuk mengamati dengan daya ingat yang sangat baik.
2. Mampu
mengorganisasi dan mendata informasi dengan sangat cepat.
3. Bersifat kreatif
dan cerdas.
4. Lebih menyukai
cara sendiri dalam mempelajari sesuatu, menggabungkan berbagai jenis informasi
dengan cara yang inovatif serta kreatif.
5. Ingin mengalami
langsung suatu kejadian atau hal dan bukan sekadar membicarakan.
6. Harus tertarik
pada sesuatu untuk memusatkan perhatiannya, dan bila sudah tertarik maka ia
akan memiliki energi yang tiada batas.
7. Memiliki rasa
harga diri dan integritas yang kuat serta sangat peka.
8. Energi yang
berlebihan menyebabkan perhatiannya cepat teralih.
9. Mudah merasa
bosan.
10. Membutuhkan
orang dewasa yang stabil secara emosional dan senantiasa membimbing anak Indigo
dengan penuh kasih sayang. (ver/ir)
Ulasan Khas
Fenomena Ganjil Anak Indigo
Tak Cuma Anak
Indigo, Orang Biasa pun Bisa Rasakan Indra Keenam
AN Uyung
Pramudiarja,Vera Farah Bararah - detikHealth
Jakarta, Selain
panca indra, pada beberapa orang tertentu ada yang memiliki tambahan indra dan
seringkali disebut indra keenam atau sixth sense atau ESP (Extra Sensory
Perception) yang kebanyakan sudah dimiliki anak indigo sejak lahir.
"Anak-anak
seperti itu akan dimasukkan dalam kategori gifted child, jadi itu suatu berkat
dan itu tidak bisa dipelajari," ujar Dr Andri, SpKJ, saat
dihubungi detikHealth, dan ditulis Rabu (3/10/2012).
Tapi sebenarnya tak
cuma anak indigo yang bisa merasakan indra keenam. Panca indra manusia jika
diolah semaksimal mungkin maka akan bisa mengasah kemampuan indra keenam
seseorang.
Seperti menurut
penulis buku 'Misteri Indra Keenam pada Anak' Zen F Hawka, apabila ke-5 indra
manusia yaitu mata sebagai indra penglihatan, hidung sebagai indra penciuman,
kulit sebagai indra peraba, telinga sebagai indra pendengaran dan mulut sebagai
indra pengecap difungsikan secara maksimal, pada akhirnya akan membentuk indra
keenam yaitu kemampuan di luar batas normal manusia.
Jadi jangan heran
kalau sebenarnya manusia biasa juga sering mengalami kejadian indra keenam
bukan cuma anak indigo. Namun karena dinilai tak masuk akal, seringkali
tanda-tanda awal ESP (Extra Sensory Perception) itu diabaikan.
Contoh kemampuan
indra keenam yang sering diabaikan orang seperti dikutip dari buku Misteri
Indra Keenam pada Anak karangan Zen F Hawka adalah:
1. Mimpi yang
tiba-tiba menjadi kenyataan.
2. Merasa ada
sesuatu di sekitarnya dan tiba-tiba merasa merinding atau bulu romanya berdiri,
padahal ia tahu saat itu sedang sendirian.
3. Merasa
diperhatikan oleh seseorang dari kejauhan, padahal pada saat itu tidak ada seorang
pun yang memperhatikan keberadaan dirinya.
4. Deja Vu, yaitu
merasa seolah-olah apa yang terjadi pada saat itu pernah ia alami sebelumnya.
5. Saat
memperhatikan suatu benda dalam waktu cukup lama tanpa berkedip, akan muncul
cahaya yang seakan-akan menyelimuti benda tersebut.
6. Ilusi, yaitu
pengalaman seperti melihat sekelebat bayangan begitu nyata namun ketika
disadari ternyata tidak ada seorang pun di sekitarnya.
7. Merasakan adanya
kecocokan atau ketidakcocokan dengan orang yang pertama kali dijumpai.
8. Pengalaman mati
suri.
9. Merasakan
kehadiran seseorang atau sesuatu, padahal saat bersamaan masih belum ada
tanda-tanda fisik berupa kehadiran orang atau sesuatu yang dimaksud.
Pengalaman semacam
ini merupakan bagian dari wujud potensi indra keenam yang masih belum diasah.
Namun banyak juga yang sengaja menghilangkangkan atau mengabaikan karena
ketidaktahuan atau ketidakpedulian.
"Hilangnya
potensi indra keenam dalam diri manusia salah satu penyebabnya karena malas
membuka mata hati," kata Zen F Hawka. (ver/ir)
SUMBER : http://sudhammacaro.blogspot.co.id/
PIC : ciricara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar