Rabu, 14 September 2011

ALPAM’S BACK-PACKING TO BADUY ( part 1 )

KOMUNITAS BACK-PACKING AL-AZHAR (KOBAR)

Pada hari Senin-Selasa, tanggal 5 - 6 September 2011 yang lalu, kami beberapa guru & karyawan SD Islam Al-Azhar 15 – Pamulang (lebih keren dengan sebutan ALPAM), mengadakan petualangan ke kampung Baduy. Momen ini sekaligus menandai terbentuknya komunitas back-packing Al-Azhar (ALPAM khususnya).



Kegiatan backpacking seringkali diartikan sebagai sebuah kegiatan wisata dengan melakukan suatu perjalanan dengan berbiaya rendah tetapi mengasyikkan, dengan tanpa dibatasi formalitas seperti ketika kita mengikuti touring bersama travel agent.

Kegiatan back-packing yang diadakan bukan sekedar ingin berhura-hura atau bersenang-senang semata, tetapi secara religi, mempunyai muatan ingin lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta (ceilee…), sekaligus kegiatan tadabur dan semangat ingin lebih mengenal alam, budaya, masyarakat. serta kehidupan di tempat lain. Dengan demikian, kita akan lebih merasa dekat dengan alam ciptaan Allah, dan memahami budaya lain, serta terjalin ukhuwah dengan masyarakat dari daerah yang kita kunjungi.


PETUALANGAN PERTAMA : KE BADUY DALAM

Petualang pertama ini sebenarnya merupakan pelampiasan “kesepian” dari beberapa teman yang selama libur lebaran ini bingung mau kemana. (hihihii… makanya ikut pulang kampung, biar gak pada BETE!!)



Beberapa hari pasca lebaran, dan masih eneg dengan sensasi lebaran yang mundur, maka pada waktu mereka bersilaturahim ke rumah, kami dan beberapa teman merencanakan petualangan pertama ini. Setelah berdiskusi dengan panas dan seru, dan menghabiskan beberapa gallon es sirup, bertoples-toples kacang, serta bermangkuk-mangkun mie rebus (Heheheee.. gak bermaksud nginget-inget jamuan bertamu ya. Tapi biar keliatan seru aja!), maka diskusi memutuskan back-packing pertama ini ke daerah Baduy.

Akhirnya, dengan persiapan yang pas-pasan, kami berdua-belas pun nekat mengadakan perjalanan tersebut. Di saat penduduk planet Indonesia tengah berjuang – bermacet – berebut jalan agar bisa kembali ke belantara Ibukota, kami dengan ngos-ngosan menjelajah hutan dan merangkak menaiki bebukitan kayak orang kurang kerjaan dan gak punya utang (pede aja man!!)



Siapakah petualang-petualang amatiran tersebut?
Here we are : Mr. Darman, Mr. Ferry, Mr. Iwo, Mr. Hilman, Mr. Fahmi, Mr Aldo and friend, Mr. Rohmani, Mr. Akim, and me-myself Mr. Yanto. (plus guide-nya lupa namanya)
Tapi yang gak kalah semangatnya adalah Mr. Rohim ??? (suami Mrs Rini). Meskipun sudah terlambat karena ketinggalan kereta, beliau nekat mengejar-ngejar kereta demi ambisi supaya bisa ikut berpetualang dan ingin merasakan tidur di kampung Baduy. 
 Dengan mengendong putrinya (Sevilla, peserta termuda, dan satu-satunya yang mewakili kelompok perempuan) beliau akhirnya dapat menyusul kami di stasiun Rangkasbitung. Rrruarrr biasssaa, hebat.. hebat…!! (Bravo Sevilla!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar