Minggu, 17 Maret 2013

BIBIR - GAGU - KABUR (Cerpen)



BIBIR – GAGU - KABUR

Arsip 07/Shella/20 Juni 2004/14.15.
Aku pelajari CD berisi arsip Shella. Shella, gadis berumur 18 tahun, dengan perawakan yang ramping berbadan kecil. Dengan rambut potongan pendek model pixielary, memperjelas bentuk wajah dan tulang pipi yang menonjol. Gadis itu sebenarnya tergolong cantik meskipun dengan kulit yang kurang terawat dan wajah yang kusut. Justru kalau diperhatikan, raut gadis itu kelihatan sangat lucu menggemaskan. Imut bukan karena pipinya yang chubby tetapi terlihat menarik karena matanya yang bening dan senyumnya yang kosong. Di luar itu semua aku tidak melihat raut ganas atau tampang seorang kriminal terpancar dari wajahnya. Aku hampir tidak percaya kalau gadis itu ditahan karena tuduhan pembunuhan. Dari rekaman ini gadis itu tidak tampak sebagai seorang pembunuh.
Aku kembali memeriksa catatan tentang gadis ini. Dilaporkan bahwa Shella adalah pelaku pembunuhan terhadap seorang wanita, teman satu selnya. Sialnya wanita yang dibunuh adalah istri simpanan ‘seorang Bapak’ yang tertangkap karena kasus narkoba. Rencananya wanita itu hanya dititipkan beberapa malam saja di LP itu. Hanya sebagai formalitas dan hukuman prosedural saja. Proses pengeluaran dan pembersihan kasusnya sedang diusahakan oleh ‘Sang Bapak’. Rupanya, sebelum wanita itu bisa menghirup udara segar, Shella telah memberinya kesempatan untuk bebas selama-lamanya. Pihak LP merasa tertampar dengan terbunuhnya istri ‘Bapak”. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menyeret Shella dengan hukuman seberat-beratnya. Sebenarnya tidak ada bukti kekerasan atau perkelahian antara kedua penghuni sel itu. Belum positif meninggalnya karena keracunan atau sisa-sisa OD. Tetapi yang pasti, Shella, teman satu selnya, adalah satu-satunya tersangka yang paling kuat. Kepala Lapas  merasa ketakutan karena tidak bisa menjaga ‘Ibu’. Karena sebelumnya Kalapas sendiri yang menjamin bahwa ‘Ibu’ akan aman di tempat itu.
Gadis itu sendiri pun menjadi penghuni LP ini karena kasus penganiayaan. Ia telah terbukti menganiaya guru di sekolahnya. Gadis itu telah menusuk mata Pak Gurunya yang telah mencoba memperkosanya. Tapi dalam sidang tidak disebut-sebut peristiwa pemerkosaan itu. Bahkan dalam laporan, gadis itu disebut sedang kerasukan sehingga kambuh penyakitnya. Dalam keadaan tidak waras itu dia menganiaya gurunya. Lima  tahun pembinaan di sel sebagai ganjaran yang harus diterimanya.
Uufff,  rupanya gadis ini semacam gunung berapi. Begitu kalem tapi bisa memuntahkan lahar kapan dia mau. Atau semacam predator, ..............................


(to be continued)
Atau, bagi yang tertarik lanjutan ceritanya, bisa request by e-mail. Thx!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar